Kamis, 11 Juni 2020

Bincang Bareng Guru Agung



TANYA JAWAB (SETELAH PROSES PENYUNTINGAN)
Penanya : Jeferson Siahaan (Bandung - Gel.12)
:    Apakah boleh tahu mengenai company profile SGI?
   :    Ada di web kami yang sdh dishare di awal (www.sekolahguruindonesia.net). Kita punya beberapa program, salah satunya adalah School of Master Teachers atau SMT. Saat ini tengah diselenggarakan di NTB, Sulsel, Sulbar, dan Sulteng. Lama programnya adalah 3 hingga 4 bulan. Tugas akhirnya adalah membuat PTK.

Penanya : Mukminin (Lamongan)
   Ketika banyak baca banyak menulis. Bagaimana untuk penyediaan buku-buku referensi para guru yang bertugas di daerah terpencil, kan listrik belum ada, internet kemungkinan sulit? Langkah-langkah apa yang Bapak lakukukan (dompet dhuafa) supaya guru tetap berkarya / menulis dengan ketersediaan buku-buku tersebut?
      Alhamdulillah setiap tahun kita mendapatkan donasi buku. Walau jumlahnya terbatas, ini coba kami salurkan ke beberapa daerah pelosok. Kalau boleh jujur, sebetulnya dari zaman dahulu pemerintah kita sudah sangat peduli untuk pengiriman buku-buku ke sekolah-sekolah marjinal. Namun saying, masih banyak guru yang belum termotivasi untuk membacanya. Salah satu kebiasaan saya kalau datang ke sekolah di pelosok adalah membongkar-bongkar lemari sekolah. Banyak buku masih terplastik rapi di dalam dus-dus.

Penanya : Siti Nurbaya (Karimun, Kepulauan Riau – Gel. 12)
   Daerah 3 T di Karimun bisa tidak dapat bantuan dompet dhuafa?
      Semoga kita bisa ke sana. Untuk Kepri, program kita baru sampai Pangkal Pinang. Ini masih kota ya, pernah juga ada program lain di Riau tepatnya di kepulauan Meranti. Membuat sekolah buat anak-anak Suku Akit.

Penanya : Noralia (Gel. 8)
   Untuk mendapatkan buku-buku koleksi dompet dhuafa, caranya bagaimana?
      Saat ini buku-buku kita sudah tersedia online. Jadi lebih mudah diakses. Berikut linknya...
EduAction e-Book Dompet Dhuafa Pendidikan 2020
Halo Sahabat Pendidikan, yuk tambah pengetahuan dengan mengunduh materi-materi terbaru dari para pegiat pendidikan Indonesia. Ada pembahasan menarik tentang kepemimpinan, parenting, sampai bagaimana langkah kita menghadapi Covid-19 yang ditulis oleh Ust. Harry Santosa, Sri Nurhidayah, Ivan Ahda, Asep Sapa'at, dan Guru Agung Pardini. Selain itu, Sahabat Pendidikan juga akan mendapatkan bonus Guide Book Ramadan Sekolah Guru Indonesia
Silahkan unduh dan donasi di : http://etahfizh.org/ebook
Kami juga mengajak Sahabat Pendidikan berbagi kebahagiaan dengan siswa yatim dan marjinal dengan berdonasi baju lebaran untuk mereka melalui tautan http://etahfizh.org/campaigns/baju-lebaran
EduAction #AkuKamuAksi Bersama Membangun Pendidikan Indonesia
#eBook#ebooks #Eduaction #Pendidikan #DDPendidikan #P10DDPR
Ini contoh buku-buku yang kita release waktu akhir Ramadhan kemarin.

Penanya : Lilis Erna Yulianti (SMPN 1 Kertajati Majalengka, Gel. 12)
 Bagaimana cara koordinasi demham setiap guru yg bertugas di tempat yg berbeda apalagi tadi ada beberapa kendala seperti internet dan listrik yg hanya menyala malam hari? Kemudian acara bedah buku apakah di sekolah SGI atau dimana? Kalo ingin punya buku-buku karya guru-guru hebat tersebut bagaimana cara mendapatkannya?
          Alhamdulillah, hari ini satu persatu daerah-daerah yang kami sambangi sudah ada jaringan internet dan listrik, jadi semakin mudah buat kami buat koordinasi. Beberapa kajian bedah buku kami sejak pandemi akhirnya kita luaskan ke channel Youtube dan FB. Tapi setiap cabang SGI di daerah juga punya agenda bedah buku sendiri. Sayangnya buku-buku kami sudah banyak yang habis versi cetaknya makanya kami ubah ke versi pdf atau e-book. Saya pribadi tidak banyak menulis buku, tapi lebih senang menulis artikel atau naskah akademik buat pengembangan program pendidikan di Dompet Dhuafa. Sekarang ini saya tengah membuat gerakan Transformasi Kelas Ajar dan juga mengembangkan Sepuluh Kepemimpinan Guru. Tulisan-tulisan saya bisa dibaca di web SGI
           www.sekolahguruindonesia.net

Penanya : Sri Martini (Pamekasan Madura)
T     Sudikah kiranya bapak diundang untuk datang ke Pamekasan Madura untuk menyemangati dan membimbing kami untuk menulis?
      Alhamdulillah terima kasih atas undangannya Bu. Akhir tahun lalu saya baru saja diundang ke Kantor Bupati Sampang. Ada acara kepemudaan dan kunjungan sekolah. Hanya sayangnya, oleh kantor saya tidak boleh kelur daerah sampai dengan Bulan Desember. Covid

Penanya : Aam Nurhasanah (Lebak-Banten)
   Bagaimana awal mula kisah bapak bergabung dengan dompet dhuafa sampai bisa menerbitkan buku yang begitu banyak?
      Kebetulan saya melamar langsung saat ada lowongan untuk menjadi trainer dan konsultan pendidikan di Dompet Dhuafa. Kebetulan tahun 2008, Dompet Dhuafa sedang butuh SDM dari kalangan guru/praktisi pendidikan. Seperti biasa, ada tes seleksi

Penanya : Sumarjiyati, GK.
   Bagaiman kita bisa bergabung di Dompet Duafa? Apakah ada syarat-syarat tertentu untuk sekolah kami menjadi SD binaan dari Dompet Duafa?
      Kebetulan tahun ini karena sedang Covid, kami sedang hentikan beberapa program di banyak daerah, salah satunya adalah program pendampingan sekolah. Semoga tahun depan kita bisa buka lagi. Nanti ibu silahkan hubungi no. WA saya ini. Cukup japri saja. Kebetulan fokus pendampingan sekolahnya adalah ke bidang literasi namanya programnya Sekolah Literasi Indonesia.

Penanya : Candra (MTsN 1 Langkat Sumatera Utara)
   Apakah menurut bapak guru yang baik itu harus memiliki kemampuan menulis?
      Jawabannya adalah wajib bisa Pak. Tapi tidak harus dalam bentuk buku ya. Bisa PTK, bisa jurnal penelitian, bisa cerpen atau puisi, bisa juga modul, lks, atau mungkin kumpulan bank soal. Guru wajib literat, bahkan multiliterat, apapun bentuk tulisannya. Kalau saya senengannya corat-coret di kertas Pak. Nanti saya kumpulin pelan-pelan, baru nanti kita bikin artikelnya. Kalau menulis buku, saya beraninya masih bareng-bareng. Takut kalau sendirian.. sepi (bercanda)

Penanya : Dhevi (Jogjakarta)
T     Apakah dompet dhuafa selain menerima donasi uang juga menerima donasi buku? Maksud saya, buku baru masih segel, untuk dijual dan hasilnya di donasikan. Kawan kami dan teman-temannya menerbitkan juga buku antologi cerita pengalaman mengajar di daerah 3T tepatnya di Gayo Lues, akan tetapi kawan-kawwan ini kesulitan menjual bukunya. Tujuan awal penerbitan buku ini memang untuk donasi.
      Sepanjang pengalaman kami, berbisnis jualan buku inspirasi guru ini masih minim peminat kecuali dalam bentuk semifiksi alias novel. Saran saya, untuk para guru yang senang menulis buku seperti ini, sebaiknya model marketingnya adalah lewat jaringan komunitas. Ini lebih mudah dijual. Sebagai misal, kalau di SGI kita memfasilitasi penjualan buku-buku para member untuk ditawarkan kepada sesama member. Ditawarkan pake pre-order dulu, bukan ready stock. Jadi pencetakan disesuaikan dengan pesanan. Kalau buku-buku yang diterbitkan oleh Dompet Dhuafa sendiri biasanya dibagikan (gratis) buat para guru-guru lain. Jadi gampang laku, karena gratis.
Previous Post
Next Post

0 komentar: