TIGA
CARA GURU TETAP OPTIMIS DI MASA NEW NORMAL
Pandemi
Covid-19 berdampak luas terhadap semua sektor kehidupan termasuk pendidikan.
Pembelajaran yang biasanya dilaksanakan secara attap muka harus dilaksanakan
secara daring (study from home). Perubahan
drastis yang tidak diikuti dengan kesiapan stakeholder sempat membuat shock,
terlebih bagi guru yang tidak siap dengan pembelajaran daring. Seiring
berjalannya waktu, transisi kegiatan pembelajaran dapat dilalui dengan lancar.
Hal tersebut membangkitkan rasa optimisme di bidang pendidikan, meskipun
sekolah baru akan di mulai bulan Desember. Pembelajaran tetap dapat
dilaksanakan secara daring di era new normal secara efektif.
|
Ada
tiga hal membuat saya optimis, yaitu : semangat penggabdian, dukungan stakeholder
dan social responsibility. Semangat
pengabdian sebagai pendidik memacu saya untuk terus berkarya tanpa batasan
ruang dan waktu. Semangat untuk mengantarkan peserta didik mencapai potensi
optimalnya sebagai penyambung cita-cita bangsa. Dukungan stakeholder baik internal
maupun eksternal sekolah semakin memperkuat rasa optimisme tersebut. Secara internal,
pihak sekolah memberikan dukungan untuk penggunaan fasilitas laboratorium selama
24 jam serta menyediakan kuota paket data bagi guru dan siswa melalui alokasi
dana bantuan operasional sekolah. Dukungan eksternal yang signifikan tentu dari
orang tua/wali yang menyediakan bermacam gadget yang dipergunakan anak untuk
mengikuti pembelajaran secara daring. Selain itu, Kementerian Pendidikan juga
gencar menyediakan berbagai aplikasi pendukung pembelajaran daring. Optimisme ketiga
dipicu oleh rasa social responsibility.
Stigma masyarakat terhadap tenaga pendidik memang cukup tajam. Rasa hati
berguncang saat mendengar masyarakat mengatakan “Enak jadi guru, tidak mengajar
tapi tetap digaji, tetap dapat THR dan tunjangan sertifikasi”. Perkataan yang menyadarkan
diri saya bahwa sebagai seorang guru saya memikul tanggung jawab sosial yang
begitu besar. Harapan masyarakat tentunya harus kita penuhi dengan memberikan
layanan pendidikan secaraa optimal ditengah berbagai kendala yang ada di masa
new normal ini.
Tags:
Pengalamanku
“Enak jadi guru, tidak mengajar tapi tetap digaji, tetap dapat THR dan tunjangan sertifikasi”.....panas telinga. Ayo buktikan jk itu tdak benar
BalasHapusSiap...
HapusTerbaiklah cikgu, hehe
BalasHapushttps://suryanmasrin86.blogspot.com/2020/06/3-manfaat-dari-kegiatan-grup-belajar.html
Terima kasih pak Suryan...
HapusMantap guru penuh dedikasi dan prestasi paj
BalasHapusitulah cara saya tetap optimis bu..
Hapus