Senin, 22 Juni 2020

Optimisme di Masa New Normal

TIGA CARA GURU TETAP OPTIMIS DI MASA NEW NORMAL

Pandemi Covid-19 berdampak luas terhadap semua sektor kehidupan termasuk pendidikan. Pembelajaran yang biasanya dilaksanakan secara attap muka harus dilaksanakan secara daring (study from home). Perubahan drastis yang tidak diikuti dengan kesiapan stakeholder sempat membuat shock, terlebih bagi guru yang tidak siap dengan pembelajaran daring. Seiring berjalannya waktu, transisi kegiatan pembelajaran dapat dilalui dengan lancar. Hal tersebut membangkitkan rasa optimisme di bidang pendidikan, meskipun sekolah baru akan di mulai bulan Desember. Pembelajaran tetap dapat dilaksanakan secara daring di era new normal secara efektif.
Ada tiga hal membuat saya optimis, yaitu : semangat penggabdian, dukungan stakeholder dan social responsibility. Semangat pengabdian sebagai pendidik memacu saya untuk terus berkarya tanpa batasan ruang dan waktu. Semangat untuk mengantarkan peserta didik mencapai potensi optimalnya sebagai penyambung cita-cita bangsa. Dukungan stakeholder baik internal maupun eksternal sekolah semakin memperkuat rasa optimisme tersebut. Secara internal, pihak sekolah memberikan dukungan untuk penggunaan fasilitas laboratorium selama 24 jam serta menyediakan kuota paket data bagi guru dan siswa melalui alokasi dana bantuan operasional sekolah.  Dukungan eksternal yang signifikan tentu dari orang tua/wali yang menyediakan bermacam gadget yang dipergunakan anak untuk mengikuti pembelajaran secara daring. Selain itu, Kementerian Pendidikan juga gencar menyediakan berbagai aplikasi pendukung pembelajaran daring. Optimisme ketiga dipicu oleh rasa social responsibility. Stigma masyarakat terhadap tenaga pendidik memang cukup tajam. Rasa hati berguncang saat mendengar masyarakat mengatakan “Enak jadi guru, tidak mengajar tapi tetap digaji, tetap dapat THR dan tunjangan sertifikasi”. Perkataan yang menyadarkan diri saya bahwa sebagai seorang guru saya memikul tanggung jawab sosial yang begitu besar. Harapan masyarakat tentunya harus kita penuhi dengan memberikan layanan pendidikan secaraa optimal ditengah berbagai kendala yang ada di masa new normal ini.
Previous Post
Next Post

6 komentar:

  1. “Enak jadi guru, tidak mengajar tapi tetap digaji, tetap dapat THR dan tunjangan sertifikasi”.....panas telinga. Ayo buktikan jk itu tdak benar

    BalasHapus
  2. Terbaiklah cikgu, hehe

    https://suryanmasrin86.blogspot.com/2020/06/3-manfaat-dari-kegiatan-grup-belajar.html

    BalasHapus
  3. Mantap guru penuh dedikasi dan prestasi paj

    BalasHapus