Kuliah online pertemuan kedua lewat,
karena baru bergabung di WAG hari Jum’at, 5 Juni 2020 pukul 07.00 WIB. Tak patah
semangat, saya melakukan kunjungan ke berbagai blog para penulis hebat salah
satunya https://syamnafisah.blogspot.com/2020/ 06/kuliahonline-kedua-dari-ptkmenjadi-buku.html.
Tulisan dalam blog menyiratkan bahwa materi yang disampaikan adalah hal baru yang
belum pernah saya peroleh pada kegiatan diklat atau seminar tentang menulis
yang pernah saya ikuti.
“PTK bisa diterbitkan menjadi sebuah
buku” merupakan tagline yang sangat menarik. Pengalaman pribadi selama ini
khususnya PTK, bahwa saat PTK sudah berhasil dinilaikan untuk kenaikan pangkat maka
akan menjadi history document atau pajangan di Perpustakaan
Sekolah yang kadang belum tentu teman seprofesi di sekolah mau membacanya. Apabila
“PTK bisa diterbitkan menjadi sebuah buku” maka menjadi inspirasi sekaligus
pemacu untuk berkreativitas bagi tenaga pendidik. Tenaga pendidik terpacu untuk
melakukan classroom action research dengan
berbagai model, metode, strategi ataupun teknik pembelajaran yang inovatif
sehinggga dapat dijadikan sumber referensi bagi teman seprofesi di berbagai
penjuru sekolah di Indonesia manakala PTk nya dapat dibukukan.
Makna lain yang tersirat lain tagline “PTK
bisa diterbitkan menjadi sebuah buku” bahwa semua aktivitas nyata yang dilakukan
selama melaksanakan aktivitas keseharian khususnya yang menyangkut profesi
keguruan dapat didokumentasikan menjadi karya yang disebut “buku”. Pada WAG,
saya temukan inspirasi bagaimana Ibu Hati Nurahayu, S.Pd. memberikan contoh
catatan perjalanan mengunjungi Sri Baduga atau kegiatan yang pernah dilakukan dalam
pembelajaran pun dapat dijadikan sebagai sebuah buku.
|
|
Kedua
contoh buku di atas dapat dijadikan sebagai model sekaligus menumbuhkan
semangat untuk membukukan aktivitas terkait profesi keharian saya khususnya
dalam mengelola ratusan komputer di laboratorium lengkap dengan permasalahan
beserta pemecahannya. Belum lagi aktivitas sebagai pengelola program di sekolah
juga menginspirasi saya untuk membuat
semacam buku panduan bagaimana mengembangkan sebuah aplikasi dapat
membantu proses belajar mengajar yang selama ini baru sebatas pada pembuatan
modul atau buku lembar kerja siswa.
Pada akhirnya, semua
kemanfaatan berpulang kepada kita apabila mampu “memanfaatkan waktu luang untuk menulis, bukan menunggu waktu luang
untuk menulis”. Entah dengan membukukan PTK, membukukan kisah perjalanan
nyata, atau membukukan aktivitas selama menjalankan profesi yang kesemuanya tersirat melalui WAG Ibu Hati
Nurahayu, S.Pd.
Salam dari Lereng Lawu
Eko Daryono
Salam dari Lereng Lawu
Eko Daryono
Tags:
Kelas Omjay
Penulis www.sarastiana.com
BalasHapus