Selasa, 30 Juni 2020

Tulis, Ngeblog, Nikmati Hasilnya !



Dokumentasikan Tulisanmu, Nikmati Hasilnya Kemudian

Tema kegiatan “Belajar Menulis Bersama Omjay dkk” pada pertemuan ke-11, tanggal 24 Juni 2020 adalah Mendikumentasikan Kegiatan Melalui Blog. Pertemuan ke-11 tersebut menghadirkan sosok yang sanagat fenomenal karena pengalaman dan pestasinya yang sangat wow. Beliau adalah Bapak Dedi Dwitagama yang berprofesi sebagai pendidik, trainer, penulis, motivator, blogger, fotografer dan youtuber. Master Dedi, sebutan saya bagi beliau, karena pengalaman dan prestasinya begitu menggema. Beliau sosok yang kenyang dengan asam garam dalam berbagai profesi yang ditekuninya.

Sebagai pendidik, Master Dedi telah mengampu di lima sekolah berbeda sebelum akhirnya berlabuh di SMKN 50 Jakarta Timur sebagai pengampu mata pelajaran Matematika sejak tahun 2012. Kegiatan trainer dan motivator yang dilakukan beliau khususnya di bidang pendidikan, remaja, parenting, pencegahan penyalahgunaan narkoba, hiv/aids, kepemimpinan, berbicara dimuka umum, teknologi informasi, menulis kreatif/creative writing dan komunikasi/TIK.

Menyimak blog http://dedidwitagama.wordpress.com/about, saya tercengang membaca deretan pengalaman dan prestasi Master Dedi. Betapa luar biasa sosok alumni Magister Sains Matematika Industri Jurusan Statistik ITS Surabaya tahun 2001 ini. Deretan pretasi yang dirah antara lain Guru Berprestasi, Kepala Sekolah Berprestasi, e-Learning Award, Kompetisi Blog, mewakili Indonesia di ajang internasional dalam bidang Kepala Sekolah dan sebagainya. Prestasi yang membawanya berkiprah dalam berbagai organisasi serta menjalin kerjasama dengan lembaga domestik maupun internasional seperti BNN, IASTP Australia, ILO (Organisasi PBB Urusan Buruh), UNODC (Organisasi PBB Urusan Narkoba dan Kejahatan). Master Dedi memang amazing!
Mengawali kegiatan sharing pertemuan ke-11, Master Dedi menceritakan pengalamannya tentang ngeblog. Beliau menulis di blog sejak 2005 untuk mendokumentasi perjalanannya dari Sabang hingga Merauke dan beberapa negara di dunia. Dokumentasi tersebut tersimpan rapi di http://trainerkita.wordpress.com. Aktifitas beliau yang suka fotografi, terdokumentasi di instagram https://www.instagram.com/dwitagama/. Aktifitasnya sebagai seorang yotuber dapat disimak di https://www.youtube.com/user/dwitagama

Mengapa Master Dedi mendokumentasikan aktivitasnya di blog? Jawabannya blog sebagai catatan atau dokumentasi seseorang atau sebuah organisasi yang ditayangkan di internet berbasis web dan bisa diakses oleh orang sedunia. Awal ngeblog tahun 2005, Master Dedi menggunkan blogger.com sebelum akhirnya hijrah ke wordpress (https://dedidwitagama.wordpress.com) tahun 2007. Alasan kepindahan beliau bahwa seperti pola di dunia teknologi, edisi terbaru umumnya memiliki banyak kelebihan dan keunggulan dibanding pendahulunya, karena wordpress sudah ada app nya di android dan iphone.

Master Dedi juga ngeblog di kompasiana (https://www.kompasiana.com/dwitagama). Pertimbangan beliau karena Kompasiana itu pembacanya orang-orang pintar yang suka membaca, orang Indonesia yang tinggal di dalam maupun luar negeri. Jadi tulisan di blog Kompasiana bisa jadi alat ukur yang dahsyat. Bedanya dengan blogspot atau wordpress itu pengunjungnya datang jika terhubung dengan mesin pencari. Aktifitas ngeblog Master Dedi sudah lebih dari 13 tahun. Selama itu beliau telah menulis lebih dari 4.100 artikel yang telah dilihat hampir dua juta kali dengan pengunjung hampir 600.000.

Menurut Master Dedi, blog sangat bermanfaat untuk mendokumentasikan kegiatan, perjalanan, ide-ide, keresahan, atau apa saja yang bisa disampaikan secara lisan pada rapat-rapat di sekolah atau yang tak bisa disampaikan pada siapapun, ibaratnya seperti keranjang yang dititipkan di dunia maya. Blog itu ibarat rumah yang bebas diisi apapun oleh pemiliknya. Oleh karenanya, isi blog beliau tak sebatas tulisan. Hasil hoby dalam bidang fotografipun didokumentasikannya pada blog khusus https://fotodedi.wordpress.com, sejak sebelum ada instagram. Namun sejak ada instagram, blog foto itu jadi jarang terjamah.

Sabtu, 27 Juni 2020

Eksplorasi Personal Branding

Eksplorasi Personal Branding
Ayo Ekplorasi Personal Brandingmu !

Resume pertemuan ke-10 ini juga terlambat saya buat bersamaan dengan resume pertemuan ke-9. Alasan klasiknya memang karena kesibukan tugas kantor dan saat mengikuti pertemuan lebih fokus pada tantangan yang diberikan nara sumber. Ya, lebih baik terlambat dari pada tidak membuat sama sekali. Sebenarnya tak elok rasanya, sudah diberi kesempatan masuk di grup menulis Omjay tapi tidak memiliki komitmen tinggi. Tapi, ya karena bersamaan dengan ada kesibukan lain.

Profil
Kegiatan daring melalui WA Grup “Belajar Menulis Bersama Omjay dkk” pada pertemuan ke-10 tanggal 22 Juni 2020 menghadirkan nara sumber Bapak Agus Sampurno, seorang pendidik dan motivator  tentang personal branding. Beliau menekuni profesi keguruan mulai tahun 2000 di Global Jaya International School Jakarta. Setelah 10 tahun berprofesi sebagai guru, mulai tahun 2013 diberi amanah menjadi kepala sekolah di Ananda Islamic School Jakarta hingga tahun 2015. Berbekal pengalamannya saat menjadi guru dan kepala sekolah, alumnus ISI Yogyakarta ini akhirnya menjadi fasilitator best practice guru dan kepala sekolah. Semenjak tahun 2005 beliau bergabung dengan PSF SDO Jakarta sebagai fasilitator.

Pengalaman
Guna berbagi pengalamannya, beliau banyak menulis melalui blog pribadinya. Atas usaha kerasnya, tahun 2009 Detik.com memberikan anugerah Blog Pendidikan terbaik. Tahun 2010, Microsoft Indonesia mengundang beliau dalam acara Annual Asia Pacific Regional Innovative Educators Forum di Singapura. Tahun 2011, beliau terpilih sebagai Guru Era Baru oleh Acer Indonesia.  Tahun 2012 menapatkan penghargaan The BOBs (Best of the Blogs)  Deutsche Welle Germany. Tahun 2014 Ditjen Dikti Kemendikbud meminta beliau menjadi salah satu tim penulis Program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM-3T) di Malinau Kalimantan Utara. Tahun 2014-2017, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta beliau untuk menjadi juri sekaligus trainer dalam lomba inovasi pembelajaran anti korupsi di tingkat TK-SMA. Tahun 2014- 2016 beliau mendapat amanah sebagai Pengkaji Naskah Pustekkom. Tahun 2018 menjadi Master Trainer Sertifikasi BNSP. Menurut saya sungguh pengalaman dan prestasi luar biasa dari seorang Agus Sampurno yang benar-benar sempurna.

Quizizz Game
Kegiatan pada pertemuan ke-10 ini menurut saya lain dari biasanya. Mengapa? Karena biasanya kegiatan didominasi oleh paparan melalui WA Grup baik chat tertulis atau voice. Tanpa basa basi, Pak Agus Sampurno mengawali pertemuan mengajak peserta bermain kuis menggunakan aplikasi Quizizz. Tercatat ada delapan pertanyaan dalam quiz yang harus dijawab peserta yang inti pertanyaanya tentang : (a) tujuan dan niat dalam menulis, (b) prinsip dalam menulis di internet, (c) karakteristik penullis mencakup sifat, keahlian, dan hal yang ingin dipelajari lebih lanjut, (d) pemahaman personal branding, (e) teknik menulis di internet, (f) pemilihan media sosial untuk menulis status atau pandangan terhadap suatu hal, (g) kegunaan platform LinkedIn, dan (h) keahlian/kebiasaan penulis dalam dunia pendidikan.Saya ikut bermain game quiz tersebut. Ada tiga jawaban salah dari delapan pertanyaan yang saya kerjakan.

Tantangan Menulis
Setelah selesai memberikan kuis, Pak Agus menyajikan deretan hasil jawaban peserta dan mulai memberikan tantangan menulis kepada setiap peserta. Tantangan yang diberikan adalah membuat tulisan di blog dengan jumlah karakter 150-300. Satu persatu peserta diberi tantangan menulis sesuai dengan judul yang diberikan Pak Agus atau membuat judul sendiri dengan menggunakan salah satu pilihan kata resep sukses, cara mudah, tips atau manfaat. Pak Agus juga menyediakan pilihan judul:
A. 3 hal manfaat dari kegiatan di grup Belajar Menulis
B. 3 cara guru tetap optimis di masa new normal
C. 3 Salah paham guru mengenai kegiatan penelitian.
D. 3 cara mudah guru memberikan contoh kedisiplinan
E. 3 hal manfaat dari kegiatan di grup Belajar Menulis
F. 3 cara mudah guru memberikan contoh kedisiplinan
G. 3 resep sukses guru yang pendiam dalam mengelola kelas
Sebagai peserta, saya memilih judul yang kedua yakni 3 cara guru tetap optimis di masa new normal.

Esensi Judul
Awalnya saya tidak memahami mengenai esensi game dan berbagai judul tersebut. Ternyata kegiatan tersebut merupakan sarana untuk mengeksplorasi personal branding dari setiap peserta. Salah satu cara untuk membangun personal branding dapat dilakukan melalui judul tulisan. Oleh karena itu, dalam menulis aspek judul mesti diutamakan. Judul dapat membuat orang tertarik sekaligus penasaran serta membuat penulis punya personal branding. Pilihan kata dalam judul yang diberikan Pak Agus didasarkan pada analisisnya bahwa secara manusiawi pembaca akan tertarik dengan kata resep, manfaat dan baru. Dengan demikian tulisan kita nyata manfaatnya walaupun singkat.

Kesimpulan
Personal branding adalah aspek dimana orang dikenal karena hal.yang menjadi fokusnya. Seseorang tidak perlu ahli untuk memiliki personal branding. Hal terpenting yang harus dikerjakan adalah ngotot belajar tentang hal yang disukai kemudian membagikan hasil belajar tersebut dengan pembaca lewat tulisan di blog. Penyajian di blog pun diramu dengan judul yang membuat orang tertarik sekaligus penasaran. Intinya adalah penulis dapat mengeksplorasi kemampuan dirinya sehingga dapat membangun personal brandingnya sendiri.

Jumat, 26 Juni 2020

Genre Non Fiksi

Genre Non Fiksi
GENRE NON FIKSI YANG DAPAT DITULIS CEPAT DAN MUDAH

Resume pertemuan ke-9 memang agak lambat saya buat dikarenakan kesibukan tugas kantor. Tugas menyelesaikan nilai raport, mengelola web untuk raport online, yang kebetulan bersamaan dengan pelaksanaan PPDB online jalur lingkungan dilanjutkan jalur reguler sungguh menyita waktu. Alhamdulillah, pada akhirnya tugas resume ini dapat terselesaikan.
Pertemuan ke-9 dalam kegiatan “Belajar Menulis Bersama Omjay”, tanggal 19 Juni 2020 menghadirkan nara sumber Ibu Siska Distiana, Sosok ibu dua orang putri ini lahir di Klaten pada 12 Desember 1985. Seteah lulus kuliah program Sarjana jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto tahun 2008, ibu Siska aktif dalam berbagai lembaga seperti Dompet Dhuafa, PT Sinergi Edukasi Indonesia, Yayasan Pengembangan Insani, serta menjadi content writer.
Kompetensi yang dimiliki ibu Siska tergolong mengagumkan, yakni kompetensi dalam bidang public relation, trainer dan public speaking, jurnalistik, marketing dan komunikasi, parenting, bahasa Inggris, standard operating procedure development, training development (terutama bidang pendidikan), menulis dan editing. Berbagai training telah beliau ikuti untuk memperkuat berbagai kompetensi yang dimiliki tersebut. Adapun aktivitas ibu Siska saat ini sebagai fulltime mother, content writer, copy writer, ghost writer, freelance editor. Tercatat sudah ada 12 buku yang diterbitkan dengan ibu Siska sebagai editornya.
Mengawali paparannya, ibu Siska memberikan motivasi tentang alasan menulis dengan mengambil konteks pandangan agama Islam yakni Qoyyidul ‘ilma bil-kitabi yang artinya ikatlah ilmu dengan tulisan atau ikatlah ilmu dengan menuliskannya. Hal tersebut mengandung makna bahwa menulis merupakan :
1.        Knowledge management (manajemen pengetahuan), bahwa dengan menulis maka sama artinya dengan membagi apa yang dikuasai oleh penulisnya.
2.        Copyright milestone (jejak langkah), bahwa melalui tulisan maka penuls dapat bercerita kepada orang bahwa ia pernah berkunjung ke suatu, bekerja di suatu tempat, mempunyai pengalaman atau pernah melakukan aktivitas tertentu,
3.        Paten (legalisasi), bahwa aktivitas/ide/gagasan penulis dapat dipatenkan. Tujuannya agar ide/gagasan penulis tidak disalahgunakan orang lain.
Masuk pada materi mengenai genre non fiksi, ibu Siska menjelaskan bahwa banyak ragam tulisan non fiksi. Namun beliau hanya menjelaskan mengenai ragam atau genre karya non fiksi yang dapat dibuat atau ditulis dengan cepat dan mudah. Hal ini tentunya sangat penting bagi seorang blogger yang kadang dituntut untuk membuat konten tulisan setiap hari. Materi pertama dijelaskan tentang pengertian karya non fiksi menggunakan screen shoot dari presentasi beliau.
Pengertian non fiksi dalam KBBI adalah yang tidak bersifat fiksi, tapi berdasarkan fakta dan kenyataan. Dalam konteks karya atau tulisan, maka non fiksi adalah karya informatif dimana penulis bertanggung jawab penuh atas kebenaran dan akurasi informasi yang disajikannya. Penulislah yang memahami apa yang ditulisnya, sehingga tidak boleh menulis karya hasil plagiasi (menjiplak karya orang lain) atau sesuatu yang sebenarnya dilakukan orang lain namun diklaim penulis sebagai orang yang melakukannya.
Genre karya non fiksi yang beliau jelaskan ada lima, yaitu berita, essay, catatan perjalanan, artikel informatif dan best practice. Kelima jenis tersebut diuraikan secara detail lengkap dengan contoh-contohnya sebagai berikut :
1.        Berita
Adalah cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa hangat. Teknis penulisan berita secara garis besar ada dua yaitu hard news dan features.
a.    Hard news adalaah berita yang to the point, tidak bertele-tele, isinnya lugas dan singkat tidak banyak bunga bahasa. Sering ditemui di koran dan media online dan sifatnya cepat.
b.    Feature adalah sebuah artikel yang kreatif, sifatnya informatif dan menghibur. Gaya menulisnya gaya bercerita (to story) dengan harapan pembaca selain mencapatkan informasi juga hiburan. Ciri khas dari feature adalah banyak bunga bahasa dan hiasan dalam kata atau tulisan
2.        Essay
Adalah karangan prosa yang membahas masalah sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya atau sering disebut sebagai opini. Cara untuk membuat essay yaitu angkat sebuah topik lalu dikupas. Ibu Siswa memberikan contoh essay berjudul “STOP Jadi Ortu Egois!!!” menanggapi sebuah film India Taare Zameen Par. Beliau menulis essay tersebut di Kompasiana dan sempat menjadi headline dengan 1000 lebih pembaca
3.        Catatan Perjalanan
       Adalah sebuah tulisan tentang proses perjalanan atau ulasan tentang apa yang ditemui dalam perjalanan tersebut. Ulasannya dapat bercama-macam, bisa tempat yang dikunjungi, budaya daerahnya, makanan khasnya, dan juga menceritakan detail-detail perjalanannya. Misalnya travel blogger yang selain menuliskan keterangan tentang tempat, makanan, budaya, dan proses perjalananya sebagai panduan bagi traveler lain. Contohnya dapat diakses pada blog berikut :
4.        Artikel informatif
Adalah tulisan yang berisi informasi tentang suatu hal, tujuannya untuk menambah pengetahuan pembaca dan isinya murni tentang informasi saja. Penulis dapat mengangkat sebuah topik kemudian mengulas topik tersebut, misalnya spesifikasi laptop. Dalam istilah populer sering disebut artikel feature. Ibu Siska memberikan contoh dalam artikel berjudul “Mengenal Relawan”.
5.        Best Practice
Adalah tulisan tentang pengalaman terbaik dalam menyelesaikan suatu permasalahan, Best Practice biasanya dipakai dalam dunia pendidikan, dibuat oleh para pendidik atau mereka yang terlibat dalam dunia pendidikan. Selain sebagai lesson study, produk tulisan best practice dapat dijadikan masukan bagi pemerintah untuk memperbaiki kualitas pendidikan. Karya ini biasa dishare untuk pembelajaran bagi rekan sesama guru. Sering ditulis dalam bentuk formal atau sering disebut PTK. Best practice bisa ditulis dalam bentuk feature, misalnya buku “Bukan Sekedar Mendisplay” yang diedit ibu Siska berisi pengalaman guru dalam mendisplay.
Genre karya non fiksi di atas menambah pengetahuan saya, bahwa ada genre yang dapat ditulis dengan cepat dan mudah. Pengetahuan yang menjadi modal saya dalam menulis di Kompasiana.

Senin, 22 Juni 2020

Optimisme di Masa New Normal

TIGA CARA GURU TETAP OPTIMIS DI MASA NEW NORMAL

Pandemi Covid-19 berdampak luas terhadap semua sektor kehidupan termasuk pendidikan. Pembelajaran yang biasanya dilaksanakan secara attap muka harus dilaksanakan secara daring (study from home). Perubahan drastis yang tidak diikuti dengan kesiapan stakeholder sempat membuat shock, terlebih bagi guru yang tidak siap dengan pembelajaran daring. Seiring berjalannya waktu, transisi kegiatan pembelajaran dapat dilalui dengan lancar. Hal tersebut membangkitkan rasa optimisme di bidang pendidikan, meskipun sekolah baru akan di mulai bulan Desember. Pembelajaran tetap dapat dilaksanakan secara daring di era new normal secara efektif.
Ada tiga hal membuat saya optimis, yaitu : semangat penggabdian, dukungan stakeholder dan social responsibility. Semangat pengabdian sebagai pendidik memacu saya untuk terus berkarya tanpa batasan ruang dan waktu. Semangat untuk mengantarkan peserta didik mencapai potensi optimalnya sebagai penyambung cita-cita bangsa. Dukungan stakeholder baik internal maupun eksternal sekolah semakin memperkuat rasa optimisme tersebut. Secara internal, pihak sekolah memberikan dukungan untuk penggunaan fasilitas laboratorium selama 24 jam serta menyediakan kuota paket data bagi guru dan siswa melalui alokasi dana bantuan operasional sekolah.  Dukungan eksternal yang signifikan tentu dari orang tua/wali yang menyediakan bermacam gadget yang dipergunakan anak untuk mengikuti pembelajaran secara daring. Selain itu, Kementerian Pendidikan juga gencar menyediakan berbagai aplikasi pendukung pembelajaran daring. Optimisme ketiga dipicu oleh rasa social responsibility. Stigma masyarakat terhadap tenaga pendidik memang cukup tajam. Rasa hati berguncang saat mendengar masyarakat mengatakan “Enak jadi guru, tidak mengajar tapi tetap digaji, tetap dapat THR dan tunjangan sertifikasi”. Perkataan yang menyadarkan diri saya bahwa sebagai seorang guru saya memikul tanggung jawab sosial yang begitu besar. Harapan masyarakat tentunya harus kita penuhi dengan memberikan layanan pendidikan secaraa optimal ditengah berbagai kendala yang ada di masa new normal ini.

Minggu, 21 Juni 2020

Resep Menulis Resume Cikgu Tere

RESEP MENULIS RESUME CIKGU TERE
 "Menulislah Setiap Hari dan Buktikan Keajaibannya" (Om Jay)

Semakin hari, materi pertemuan menulis online semakin menarik. Kuliah Menulis Online pada pertemuan ke-8, 17 Juni 2020 mengambil tema “Berbagi Pengalaman Menulis Resume Kuliah”. Kata resume, mengingatkan penulis saat masih kuliah tahun 1994. Ya, setiap selesai pemaparan dosen di kelas mesti ada tugas membuat resume dari buku sumber yang telah ditentukan sang dosen. Setelah 26 tahun berlalu, sekarang mendapat materi menulis resume. Lantas sudah benarkah resume yang saya buat 26 tahun yang lalu? Pertanyaan yang akan terjawab lewat nara sumber pertemuan ke-8 ini.

 
Membaca biodata yang dibagikan Omjay sebelum dimulainya kegiatan, menunjukkan betapa berprestasinya beliau. Ya, Teresia Sri Rahayu,S.Pd, SD atau yang sering dipanggil ibu Tere adalah nama sang nara sumber. Perempuan yang terlahir di Kuningan, Jawa Barat pada 13 September 1984 adalah seorang pendidik di SDN Waihibur Kabupaten Sumba Tengah NTT. Segudang prestasi telah diraihnya Tercatat ada 17 pencapaian terbaik yang sudah diraih beliau, yaitu :

  1. Juara 1 Guru Berprestasi tingkat Kecamatan Padalarang – Kab. Bandung Barat (2014)
  2. Juara 2 Lomba Guru Berprestasi tingkat Kab. Bandung Barat (2014)
  3. Juara 3 Lomba Guru MIPA tingkat Kec. Padalarang (2014)
  4. Juara 1 Olimpiade Guru Nasional tingkat Provinsi NTT (2018)
  5. Finalis Lomba Olimpiade Guru Nasional tingkat nasional (2018)
  6. Finalis Lomba Alat Peraga Matematika Sederhana tingkat nasional (2018)
  7. Peserta Short Course ke Luar Negeri dalam Program 1000 Guru ke Luar Negeri (2019)
  8. 40 besar penerima dana hibah penelitian pada program Teaching Challenge (2019)
  9. Finalis Course on Developing Lesson Study for Primary Mathematics Teacher tingkat internasional (2019)
  10. Guru Inti Terbaik dalam Pembekalan Guru Inti Program PKP tingkat Provinsi NTT (2019)
  11. Peserta Terbaik dalam Bimtek UKS Regional Bali
  12. Sahabat Rumah Belajar Provinsi NTT (2019)
  13. Finalis Lomba Mathematics Teaching Learning Model (MTLM) tingkat internasional (2019)
  14. Kader Inti Gerakan Ajarmat / Ayo Belajar Matematika (2019)
  15. Resume terbaik dari KSGN dan Pelatihan Belajar Menulis Bersama Om Jay (2020)
  16. Blogger inspiratif dari Ikatan Guru TIK PGRI dengan Penerbit Andi Yogyakarta pada bulan (2020)
  17. 35 selected participants of Advance Online Course SEAMEO Qitep in Mathematics (2020)
Minder rasanya melihat deretan pretasi tersebut. Maklum, hampir 20 tahun menjadi pendidik saya hanya mampu meraih Juara 1 Lomba Karya Ilmiah Tingkat Kabupaten (2007)  dan Juara 2 Lomba Guru Berprestasi Tingkat Kabupaten (2008).

Pengalaman Pertama Menulis Resume
Ibu Tere membagi kisah mulai bergabung dalam kegiatan belajar menulis bersama Om Jay gelombang ke-4. Materi pertama yang beliau peroleh adalah personal branding dengan syarat setelah menerima materi dari narasumber, peserta membuat resume. Ibu Tere awalnya merasa bingung saat membuat resume, kemudian mencari informasi tentang resume terkait dengan cara membuat serta tips dan trik mudah membuat resume. Om Jay bahkan memberikan referensi cara membuat resume. Diawali dari mengimitasi gaya menulis resume dari beberapa orang, akhirnya dapat menemukan style sendiri dalam menulis resume sehingga menumbuhkan rasa percaya diri saat menulis resume. Kebanggaan ibu Tere sebagai blogger pemula yakni ketika resume yang diposting di blog, dibaca oleh orang lain dan bahkan diberikan komentar. Guna memantau trafik pengunjung blog, beliau memasang gadget statistik di laman blog. Contoh artikel beliau yang dilihat oleh ribuan pembaca https://www.cikgutere.com/2020/04/download-gratis-materi-belajar-di-rumah.html?m=1
Resume hasil belajar menulis, jumlah viewernya bervariasi sekitar ratusan pembaca, diantaranya:
  1. https://www.cikgutere.com/2020/04/semua-guru-bisa-jadi-gupres-ini-caranya.html?m=1
  2. https://www.cikgutere.com/2020/05/kisah-sukses-menulis-dan-menerbitkan.html?m=1

Penghargaan Pelecut Semangat
Pengalaman unit dan menarik selama ibu Tere mengikuti kegiatan belajar menulis bersama Om Jay yakni saat salah satu narasumber (Ibu Lilis Sutikno-Guru PPKn SMA di Kab. Kupang NTT) memberikan tantangan lomba menulis resume dengan cepat. Beliau akhirnya termasuk 10 besar resume tercepat dan mendapat hadiah buku meskipun saat proses membuat resume ada kendala mati lampu.  Hasil tersebut memotivasi beliau karena bisa membuktikan dapat menulis resume dengan cepat dan resumenya disukai nara sumber. Ada banyak motivasi dalam menulis, namun menurut Ibu Tere motivasi beliau menulis ada dua yaitu untuk berbagi atau sharing dan untuk berprestasi.
Beberapa resume yang beliau buat dan mendapatkan hadiah atau penghargaan yaitu :
  1. Resume tercepat : https://www.cikgutere.com/2020/03/gas-gere-berani-menulis-berani.html?m=1
  2. Resume terbaik : http://www.cikgutere.com/2020/04/strategi-pemasaran-buku-yang-efektif.html
  3. Tulisan terbaik dan inspiratif : https://www.cikgutere.com/2020/05/belajarlah-menulis-dari-kartini-dan-ukirlah-sejarah-karyamu.html?m=1
Terakhir beliau mendapat penghargaan sebagai blogger inspiratif dari Ikatan Guru TIK dan Penerbit Andi Yogyakarta. 

Keajaiban Menulis

Ibu Tere juga sudah membuktikan apa yang dikatakan Om Jay, "Menulislah Setiap Hari dan Buktikan Keajaibannya". Keajaiban datang saat beliau menerima tantangan Prof. Richardus Eko Indrajit untuk menulis buku dalam waktu seminggu. Tantangan tersebut berhasil terjawab setelah melewati proses bimbingan dari sang professor dan penguatan dari Om Jay, dengan diterbitkannya buku "Belajar Semudah Klik, Membangun Ekosistem Ubiquitous Learning Dalam Konsep Merdeka Belajar" oleh Penerbit Andi Yogyakarta yang merupakan salah satu penerbit mayor. Keberhasilan ini menjadi pencapaian yang luar biasa bagi beliau.   
Resep Resume Cikgu Tere
Selain membagikan pengalamannya meniti kesuksesan dalam menulis, Ibu Tere juga membagikan tips menulis resume ala Cikgu Tere yaitu :
  • Menulis resume sesegera mungkin, selagi topik itu hangat. Tujuannya agar tidak semakin banyak uraian yg terlewat.
  • Menulis resume sesuai dengan gaya menulis kita sendiri (just be your self).
  • Tangkap point penting materi dari narasumber, modifikasi dengan kalimat sendiri (jangan hanya copy paste materi dari chat).
  • Gunakan pengantar yang menarik sebelum masuk isi resume (biasanya dihubungkan dengan kehidupan keseharian, misalnya topik Menerbitkan Buku di Penerbit Mayor, diawali dengan pengantar sejak kecil suka membaca buku dan ada mimpi suatu saat bisa menulis buku dan buku tersebut dipajang di toko buku besar)
  • Gunakan heading dan sub heading agar resume terkesan lebih rapi tatanannya. Penggunaan heading dan sub heading juga dapat membantu pembaca memahami struktur tulisan.
  • Tulislah resume dengan sepenuh hati, bukan karena sekedar ingin mengerjakan tugas. Ketika menulis resume sepenuh hati, maka timbul motivasi melakukan effort yang lebih dari orang atau blogger yg lain.
  • Cari informasi terkait narasumber yang akan ditulis materinya melalui resume. Semakin lengkap dalam memberikan gambaran narasumber, maka point resume akan menjadi lebih baik daripada peresume yg lain. Caranya : stalking akun medsos narasumber (FB, instagram, dll)
  • Gunakan aplikasi atau alat - alat lain yang mendukung dalam penulisan resume, misalnya jika ada narasumber yang memberikan materi melalui youtube, maka putar videonya di hp, sambil ketik resumenya. Atau jika ada narasumber yang menyampaikan materi melalui voice note, gunakan aplikasi voice to text untuk mengubahnya menjadi text.
  • Lakukan blog walking untuk mencari informasi yang mungkin terlewat serta mencari inspirasi menulis.
Kesimpulan
Menulis resume banyak manfaatnya, antara lain menambah pengetahuan, mengikat sari - sari ilmu, dan menajamkan pola berpikir. Jika terbiasa mengaktifkan diri menulis resume dengan baik dan sepenuh hati, banyak keajaiban akan terjadi maka buktikanlah sendiri.

Sabtu, 20 Juni 2020

Konsistensi Ngeblog

KONSISTENSI NGEBLOG BERBUAH BUKU

Muda dan konsisten, itulah gambaran Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd atau biasa dipanggil Brian. Pria kelahiran Jakarta, 30 Juni 1992 yang berprofesi sebagai guru SD adalah seorang blogger, penulis buku sekaligus artikel yang telah banyak dimuat media cetak. Brian merupakan sosok yang rendah hati karena senang berbagi ilmu tentang blog dan membantu orang lain yang kesulitan membuat atau menggunakan blog. Tujuan mulia yang mendorong Brian bergabung dengan grup menulis Omjay yakni membantu para peserta menjadi blogger sebagai media unttuk mempublish karya tullsannya. 
Narasumber Kegiatan Menulis Online para pertemuan ke-7, Senin 15 Juni 2020 ini secara gamblang membagikan pengalamannya. Hoby sebagai seorang blogger di blogger.com telah ditekuni Brian sejak tahun 2009. Hal itu diungkapkan Brian dalam blognya http://www.praszetyawan.com/2020/06/menjaga-konsistensi-ngeblog-11-tahun.html.  Kunci Brian dapat konsisten ngeblog selama 11 tahun terakhir adalah motivasi. Menurut pandangan Brian, motivasi ngeblog meliputi hasil ngeblog dan target ngeblog. Sayangnya, sekarang banyak blogger terjebak motivasi yang berorientasi pada hasil yang mestinya dihindari, karena apabila tidak segera mendapat penghasilan, akan mudah meninggalkan blog. Brian menyarankan agar blog dipergunakan sebagai media untuk menulis. Kemampuan menulis itulah yang sebaiknya diasah hingga dapat menerbitkan buku. Terkait denggan aktivitas ngeblog maupun menulis di blog, Brian membagikan pengalamannya sebagai berikut :
 Ide Tulisan
Ide tulisan menjadi kunci untuk mulai menulis. Oleh karena itu tidak perlu menunggu munculnya ide atau kejadian hebat untuk bisa menulis. Kadang hal biasa yang sering dilakukan atau dialami, dianggap hal yang luar biasa oleh orang lain. Ide yang paling mudah dituangkan dalam bentuk tulisan adalah pengalaman atau aktivitas sehari-hari di rumah atau di tempat kerja karena setiap orang pasti punya cerita.
 Blogger vs Wordpress
Blog yang umum dipergunakan user adalah blogger dan wordpress. Menurut Brian, antara blogger atau wordpress pada intinya sama. Pilihan user tergantung selera pribadinya atau lebih spesifik tergantung blog mana yang pertama kali dikenalnya. Orang yang mengenal pertama wordpress, maka akan berusaha mempelajari wordpress sampai terbiasa dan nyaman. Begitu juga sebaliknya dengan penggunaan blogger. Secara spesifik blogger maupun wordpress memiliki daya tarik sendiri-sendiri sesuai selera penggunanya. Hal yang penting dilakukan adalah memilih salah satunya dan digunakan secara konsisten.
Teknis penggunaan blogger
Update dari blogger.com adalah dikembangkannya tampilan baru meski masih dalam tahap uji coba. Penulis sendiri juga menggunakan blogger.com dan telah menggunakan tampilan baru tersebut. Saat menggunakan blogger.com pengguna masih dapat mengembalikan ke  tampilan lama blogger. Saran dari Brian, agar peserta kegiatan menulis bersama Omjay mulai membiasakan diri dengan tampilan baru blogger.com. Berdasarkan pengalaman Brian, sejak pertama kali ngeblog hingga sekarang, Blogger.com memang gemar mengubah tampilan dan sudah tak terhitung jumlahnya.
 Konsistensi Brian dalam ngeblog melahirkan dua buku solo dan satu buku antologi yang telah diterbitkan di penerbit indie. Buku solo pertama berjudul “Blog Untuk Guru Era 4.0” yang isinya tentang pengenalan blog hingga pengelolaan blog beserta  contohnya.  Buku kedua berjudul “Aksi Literasi Guru Masa Kini” berisi kumpulan artikel yang berasal dari blog praszetyawan.com dan blog gurusiana maupun tulisan baru yang belum pernah diposting ke blog. Buku ketiga merupakan buku antologi cerita mini bersama siswa sekelas dengan tema hobi. Buku keempat yang sekaligus menjadi buku solo ketiga yang ditulis Brian sudah proses terbit berjudul “Menerjang Tantangan Menulis Setiap Hari” berisi tentang best practice, aktivitas di sekolah, dan opini pendidikan berdasarkan pengalamannya mengikuti program tantangan menulis setiap hari yang diadakan gurusiana.
 
Melalui https://www.praszetyawan.com/2020/06/membukukan-tulisan-di-blog.html, Brian membagikan tips membukukan tulisan yang berasal dari blog yaitu menentukan beberapa tema besar postingan yang kira-kira bisa dibukukan. Setelah dipilah-pilah maka dari satu blog itu dapat direncanakan akan bisa menjadi berapa buku.
 Berdasarkan hasil tanya jawab dengan peserta Kegiatan Menulis Online Bersama Omjay, Brian memberikan banyak wawasan. Menjawab pertanyaan Ibu Titin Sumartini dari Subang, Brian menyatakan bahwa sah-sah saja apabila hendak ngeblog menggunakan blogger dan wordpress sekaligus. Hal yang terpenting adalah tetap konsisten apabila mau mengelola kedua blog tersebut. Menjawab pertanyaan mengenai waktu yang dibutuhkan untuk menjadi blogger sukses, bahwa tidak ada ukuran pasti tergantung masing-masing individu dan ilmu yang diperolehnya.
Beberapa pertanyaan yang disampaikan peserta berikutnya tersirat tentang tips ngeblog. Menanggapi curhat ibu Eti Haryati dari Bogor yang kesulitan teknis dalam ngeblog, Brian menawarkan bantuan secara pribadi. Selain itu, Brian menyarankan agar diutamakan memposting tulisan sedangkan pernak-pernik seperti gambar dan video bisa ditambahkan di kemudian waktu karena sifat postingan yang editable. Brian membagikan wawasan bagaimana agar blog yang dibuat dapat ditemukan di pencarian google untuk menjawab pertanyaan Bapak M. H. Pahdi dari Banjarmasin. Caranya adalah membuat tulisan yang masih jarang di posting oleh web/blog lain dan mendaftarkan blog ke google webmaster. Tanggapan yang masih terkait dengan hal tersebut menanggapi pernyataan Sahat Serasi Naibaho dari Sumatera Utara bahwa agar blog dikunjungi banyak orang caranya dengan share link blog ke media sosial, bergabung dengan grup blogger untuk share tulisan di grup tersebut serta membuat tulisan yang banyak dicari orang.
Terkait dengan teknik posting, Brian membagikan cara memposting file microsoft word/excel melalui tautan html agar tampilan di web seperti file aslinya. Tutorialnya dibagikan melalui https://www.youtube.com/watch?v=3JXAjIPmsQ4. Hal tersebut sekaligus menjawab pertanyaan Ibu Sumarjiyati. Terkait dengan masa berlaku blog yang ditanyakan Ibu Kartini dari SLBN Bekasi Jaya, Brian menyampaikan bahwa blog tidak ada masa berlakunya. Hanya yang sering terjadi adalah pemilik blog lupa email/password akun blognya sehingga blog tidak bisa dipakai kembali.
Diakhir pertemuan, Brian memberikan simpulan bahwa menulis di blog merupakan modal awal untuk membuat kumpulan tulisan menjadi buku. Oleh karena itu, kesulitan dalam ngeblog jangan sampai membuat orang menyerah untuk menulis. Bergabung dalam kegiatan menulis online bersama Omjay menjadi keberuntungan tersendiri karena bisa saling membantu dan mendukung. Brian memberikan motivasi “Menulislah dengan lepas tanpa beban bahwa apakah tulisan kita sudah bagus atau belum, akan banyak yang baca atau tidak. Hal biasa menurut kita bisa dianggap luar biasa bahkan menginspirasi orang lain, maka menulislah!”.
Penulis :
Eko Daryono
Disarikan dari Kegiatan Menulis Online Pertemuan ke-7 tanggal 15 Juni 2020


Sabtu, 13 Juni 2020

Berbagi Kebaikan Melalui Blog




Berbagi Kebaikan Melalui Blog Bersama Mr Bams 

Kuliah Belajar Menulis pertemuan ke 6, Jum’at 12 Juni 2020 menampilkan nara sumber Bambang Purwanto atau lebih dikenal dengan Mr. Bams. Luar biasa adalah kata yang tepat untuk melukiskan semangat dan perjuangannya sehingga menginspirasi banyak orang untuk ngeBlog. Terlahir sebagai anak kembar di Bandung 46 tahun yang lalu tepatnya 6 April 1974, perjalanan hidup dan karier Mr. Bams penuh liku. Gagal lolos tes seleksi PGSD UPI tahun 1992, mengantarkan Mr. Bams masuk kursus Komputer di Bandung selama 3 bulan sekaligus bekerja disebuah Konsultan meski belum lulus saat itu. Selepas menjadi konsultan Mr. Bams menekuni banyak pekerjaaan diantaranya bekerja di Kemfood (milik Bob Sadino), Pendongeng Keliling, Konsultan Pelatihan hingga akhirnya menjadi Guru SMP Taruna Bakti hingga sekarang.
Perjalanan ngeBlog Mr. Bams dimulai saat diterima sebagai guru di SMP Taruna Bakti tahun 2008. Setahun setelahnya Mr. Bams diberi tugas tambahan membimbing ekstrakurikuler blog yang saat itu masih menggunakan multiply. Seiring perjalanan waktu, multiply tidak bisa dipakai lagi, dan membuat Mr. Bams berpindah menggunakan wordpress karena faktor jodoh. Keputusan ngeBlog Mr Bams didasari pada kesenangannya dengan dunia menulis. Terlebih basic awalnya sebagai pendongeng membuat dirinya banyak membaca buku hingga menginspirasi untuk mendirikan Taman Baca di rumah sendiri tahun 2011 sekaligus pegiat literasi di sekolah. Atas kerja kerasnya, segudang prestasi dan penghargaan diraih Mr. Bams dalam bidang literasi dan ajang guru insipiratif.
Mr. Bams banyak mengelola blog, diantaranya literasi sekolah blog-blog kelas di SMP Taruna Bakti, blog taman bacaan, blog lingkungan RW di tempat tinggalnya, hingga blog forum taman bacaan masyarakat selain blog pribadi tentunya. Tujuan Mr. Bams membuat Blog awalnya merasa malu sebagai guru TIK maupun pegiat literasi tidak mempunya blog, ingin berbagi pengalaman, menyimpan tulisan sepanjang zaman (bukan sepanjang hayat) dan menghasilkan rupiah. Sebagai wujud nyata tujuan terakhir tersebut, Mr. Bams membuka kursus online kelas Blog Pemula (sudah 4 angkatan), kelas Blog Lanjutan (sudah 1 angkatan), dan kelas Blog Utama.
Mr. Bams membagi tips tentang isi dari blog yaitu : isi blog dengan tulisan yang disukai, isi blog dengan tulisan yang bisa membantu orang lain (berbagilah kebaikan dengan cara apapun termasuk media blog), tidak hanya pengetahuan atau informasi namun pendukung suatu kegiatan. Blog yang dibuat juga harus dikelola sepenuh hati sehingga blog bisa menjadi cerminan pemiliknya. Jadi membuat blog tidak hanya untuk memenuhi target.
Menurut Mr. Bams, tantangan guru saat ini sangat luar biasa sehingga guru perlu membiasakan menulis sebagai sebuah keterampilan. Caranya dengan menulis diblog, mengirimkan tulisan ke media cetak (koran, majalah, media online) kemudian membuat buku mengingat setiap orang punya potensi yang luar biasa yang dapat digali dan dikembangkan. Mr. Bams sudah membuktikan bahwa melalui blog, dapat menghasilkan karya sebuah buku berjudul “Kisah Guru Ngeblog di Wordpress”


Quote Mr. Bams :
Banyak orang yang bisa akan tetapi tidak semua orang mau melakukan sesuatu. Hidup ini akan selalu bahagia, karena bahagia diciptakan setiap saat. Buatlah tulisan agar dikenang sepanjang jaman.

Kamis, 11 Juni 2020

Guru Agung Menembus Batas Menulis






MENEMBUS BATAS MENULIS

Kuliah online “Belajar Menulis” pada pertemuan kelima, 10 Juni 2020 dengan tema “Berbagi Pengalaman Menerbitkan Buku” dengan nara sumber seorang master teacher yang sudah malang melintang di 34 provinsi di Indonesia. Dialah Agung Pardini atau biasa dipanggil Guru Agung, pria kelahiran Bogor, 03 April 1981 yang bekerja di Dompet Dhuafa. Salah satu program Dompet Dhuafa yang dikerjakan beliau sejak 2009 adalah SGI (Sekolah Guru Indonesia).  

KENDALA MENULIS DI DAERAH PELOSOK
Guru Agung memberi perspektif berbeda dalam penulisan dan penerbitan buku di bidang pendidikan dan keguruan. Beliau terbiasa mengajak para guru yang mengabdi di daerah-daerah pelosok untuk menulis dan berkarya. Beliau percaya bahwa kegiatan menulis bagi para guru adalah lompatan dan percepatan peningkatan kapasitas, kompetensi, dan rasa percaya diri.  Di tengah keterbatasan kondisi geografis dan budaya, aktivitas menulis dan berkarya ini menjadi tantangan tersendiri buat para guru. Terdapat beberapa kendala yang ditemui, yaitu :
1.    Gaya bahasa, ada beberapa istilah Bahasa Indonesia yang dimaknai secara berbeda di daerah.
2.        Penggunaan komputer, banyak yang belum mengenal MS Office
3.        Listrik, di beberapa wilayah hanya menyala di malam hari.
4.        Ejaan yang (belum) disempurnakan

ORIENTASI PROGRAM DAN PENDAMPINGAN INTENSIF 
Orientasi setiap program pemberdayaan guru di daerah yaitu memiliki produk buku atau tulisan. Guna mewujudkan hal tersebut maka dilaksanakan model pendampingan intensif dengan melibatkan konsultan dan guru relawan. Tugas mereka adalah mendampingi dan membimbing guru selama kurang lebih setahun sehingga membutuhkan kesabaran para relawan. Beragam jenis kegiatan menulis dan berkarya biasa diberikan kepada para guru yang outputnya dapat berupa buku, PTK, jurnal, media pembelajaran, puisi, dan lain sebagainya. Hampir semua buku yang diterbitkan SGI adalah antologi atau buku yang ditulis bersama-sama. 



Buku pertama berjudul “Temani Aku Meniup Mimpi” merupakan kumpulan tulisan para guru terkait dengan pengalaman nyata berinovasi dalam pembelajaran. Buku kedua berjudul “Murid Pasif Pangkal Guru Kreatif” juga kurang lebih mirip dengan buku yang pertama. Selain itu, dari para guru di daerah pelosok lahir genre buku yang memuat kisah inspiratif dari para pejuang muda pendidikan yang mengabdi sebagai guru-guru di daerah pelosok. 


Buku "Kelana Guru 2 Musim" dan “Batu, Daun, Cinta Teman Setia Belajarku" berkisah tentang pengalaman para guru-muda yang mengajar hingga ke pelosok negeri baik yang ada di kepulauan, hutan dan pegunungan hingga pelosok kampung. Salah satunya adalah Jamilah Sampara yang meninggal dalam tugas di penempatan dan sempat menulis buku “Batu, Daun, Cinta Teman Setia Belajarku”. Atas dedikasinya, Jamilah Sampara diabadikan menjadi nama penghargaan bagi guru-guru terbaik SGI yaitu Jamilah Sampara Award.

Percetakan hasil karya para guru tersebut dibiayai oleh donasi zakat yang dikelola Dompet Dhuafa. Oleh karenanya, buku-buku yang diterbitkan tidak diperjualbelikan namun dibagikan secara gratis bagi guru-guru di daerah lain yang membutuhkan. Beberapa contoh buku lain yang pernah diterbitkan adalah :



Buku berjudul “Bagaimana Ini Itu” berisi kumpulan tulisan tentang cara-cara pengelolaan sekolah secara efektif dan efisien. Buku berjudul “Sekolah Ramah Hijau” berisi tips praktis pengelolaan sekolah berwawasan lingkungan atau adiwiyata. 


STRATEGI MENUMBUHKAN WRITE'S HABITUALLY
Menuliskan Jurnal Perjalanan Guru
Cara SGI untuk menumbuhkan kebiasaan menulis (write habitually) terbilang unik. Cara pertama yaitu menuliskan "Jurnal Perjalanan Guru". Teknis pelaksanaannya yaitu setiap malam, guru yang mengikuti proses pembinaan di kampus SGI menulis pengalaman mereka di waktu siang hari. Isi tulisannya pun bermacam-macam mulai dari curahan hati hingga pembahasan teori kependidikan dan kepemimpinan. Sebelum beraktivitas dalam pembinaan di pagi hari berikutnya, jurnal dikumpulkan untuk dievaluasi dan direfleksi. Melalui kebiasaan menulis jurnal harian inilah, para guru menjadi terlatih untuk menulis. Guru wajib literat, bahkan multiliterat, apapun bentuk tulisannya.  Impact dari jurnal yang ditulis para guru ini pula dapat diketahui perasaan dan pikiran yang tengah bergejolak di hati mereka. Oleh karenanya pengelola dapat melakukan langsung coaching atau konseling apabila dari hasil evaluasi tulisan para guru ditemukan perasaan hati yang negatif.  


Bedah Buku Rutin
Cara kedua adalah banyak membaca untuk melatih kepekaan literasi, sebab apabila tidak banyak baca maka tidak akan banyak menulis. Untuk menumbuhkan semangat membaca, pengelola menyelenggarakan kegiatan bedah buku rutin (harian maupun pekanan). Setiap pagi, guru pembina apel (bergantian) bertugas memberi kajian bedah buku. Adapun buku yang dikaji dapat berupa novel. 


Aktivitas "Semangat Pagi"
Guna memantau kemajuan bacaan para guru, setelah apel dilaksanakan aktivitas "Semangat Pagi" yakni memberi motivasi secara bergantian, dengan menggunakan kata-kata yang dinukil dari para tokoh. Hal ini efektif untuk meningkatkan kepekaan literasi buat para guru. Beberapa contoh nukilan yang dapat dijadikan sumber motivasi dari Guru Agung sendiri antara lain :
1.    Merangkai kata dalam bentuk tulisan ini bukan pekerjaan mudah. Kita mesti bersabar. Kalau mau lancar harus banyak membaca dulu.
2.    Cobalah menulis dengan apa yang sering kita pikirkan, kita lakukan, dan yang sering kita katakan. Buat mencari ide, butuh teman diskusi, butuh temen nongkrong setia, butuh komunitas.
3.    Menulis ini melatih ketajaman pikiran dan memperhalus budi pekerti. Maka menulislah, maka engkau "ada".

PERSPEKTIF PENULISAN DAN PENERBITAN BUKU ALA GURU AGUNG
Paparan yang disampaikan Guru Agung sungguh menarik dan bercitarasa pengabdian yang luar biasa khususnya tentang orientasi menulis yang tidak berlabel pada materi atau mengejar keuntungan. Susah-susah menulis, menerbitkan, tapi ujung-ujungnya dibagikan secara gratis kepada guru yang membutuhkan. Guru Agung menunjukkan bagaimana menulis tidak hanya untuk menorehkan ide dan gagasan semata. Menulis mengantarkan kita untuk mempertajam pikiran dan yang tidak kalah istimewanya adalah memperhalus budi pekerti. Perjuangan seorang Guru Agung adalah perjuangan yang mampu menembus batas tembok yang bernama individualisme, egoisme, materialisme.  Bagaimana beliau mengajak para guru yang mengabdi di daerah-daerah pelosok untuk menulis dan berkarya dengan model pendampingan intensif.  Pendampingan dan bimbingan yang memakan waktu selama kurang lebih setahun sangat membutuhkan kesabaran.
Guru Agung adalah seorang empowerement yang mampu melahirkan strengthening bagi para guru. Betapa tidak, Guru Agung membuat terobosan yang mampu memberdayakan para guru dengan cara unik yakni membuat “Jurnal Perjalanan Guru” yang setiap orang dapat mengungkapkan “perjalanan” apa yang telah dilaluinya dalam rentang sehari beraktivitas, mengembangkan kemampuan literasi dengan cara kajian bedah buku serta mengembangkan motivasi dengan nukilan kata-kata (quote) dari para tokoh terkenal. Guru Agung telah memberikan pelajaran berharga bahwa “donasi tidak harus dalam bentuk materi, namun bisa dalam bentuk tulisan yang kita hasilkan dan kemudian kita berikan secara cuma-cuma kepada yang membutuhkan’


Salam Literasi dari Lereng Lawu

#dirumahaja #giatliterasi