Selasa, 02 Februari 2021

Kata Pengantar untuk Sang Profesor #2

 

KATA PENGANTAR

Sebuah pepatah Arab menyatakan Jarib wa laahidzhtakun a’arifan (Cobalah dan perhatikanlah, niscaya kau jadi orang yang tahu). Terkadang dalam mempelajari sesuatu, orang terlalu banyak berfikir. Akibatnya, selain terpenjara oleh hal-hal teoretis, juga menjadikan seseorang kehilangan arah bertindak serta menghabiskan energi yang tidak perlu.

Mindset banyak berpikir sudah saatnya dirubah menjadi mindset mencoba dan memperhatikan. Mengapa? Karena dari aktivitas mencoba dan memperhatikan maka apa yang kita ketahui lebih implementatif, tidak sekedar teoritis. Aktivitas mencoba dan memperhatikan pun harus dilaksanakan sepenuh hati.

Saat sesuatu dilaksanakan sepenuh hati, maka akan membawa nikmat dalam hati. Bahkan mampu meresapkan makna mengantarkan jiwa menggapai tujuan yang hakiki. Pada akhirnya dapat melahirkan pribadi yang mempunyai banyak inspirasi. Sebab, sejatinya inspirasi tidak hanya sekedar teori tetapi tindakan nyata.

Inspirasi dapat berasal dari mana saja, di mana saja, kapan saja dan dari segala aktivitas apa saja yang dijalani. Ia hadir dan meresap di setiap lorong waktu, mengisi setiap celah relung jiwa, bergerak dinamis melalui aliran sungai logika, dan memenuhi luasnya samudera hati.

Bagi seorang guru, inspirasi merupakan hal yang sangat penting dimiliki. Iskandar Agung, seorang Raja Makedonia yang hidup pada 356-323 SM pernah berkata, "Apakah guru itu? Kukatakan padamu: guru bukanlah seseorang yang mengajari sesuatu, tapi seseorang yang menghilhami murid agar membangkitkan yang terbaik dari dalam dirinya untuk menemukan apa yang telah ia ketahui." Perkataan tersebut menyiratkan bahwa seorang guru tidak cukup hanya mengajar, namun mampu menginspirasi peserta didiknya.

Guna mewadahi inspirasi para guru, brand kecantikan Wardah menyelenggarakan Program Wardah Inspiring Teacher (WIT) 2020. Sebuah program yang bertujuan memberikan apresiasi kepada para guru inspiratif hasil rekomendasi dari siswa maupun masyarakat umum. Bentuk apresiasi yang diberikan berupa pelatihan dengan narasumber para pakar pendidikan.

Harapan dari Program WIT adalah meningkatkan kapabilitas para guru, termasuk 15 penulis dalam buku “Memberi Inspirasi Untuk Negeri (Antologi Kisah WIT 2020 dalam KELAS WAG MBI Bersama Bunda Lilis Sutikno)”. Para penulis buku ini adalah peserta WIT Tahun 2020 yang berhasil lolos seleksi dan telah menjalani beberapa tahap pelatihan.

Membaca isi buku secara keseluruhan menyiratkan bahwa para penulisnya adalah sosok guru inspiratif, sehingga layak dijadikan inspirasi. Mereka adalah guru yang jeli menyikapi keadaan dan tak henti untuk terus belajar dan mengupdgrade diri. Belajar dengan melihat (learning by seeing), belajar dengan mendengar (learning by hearing) dan belajar dengan mencoba (learning by trying). Selanjutnya mereka memaknai dan mengimplementasikan apa saja yang sudah diperoleh guna mendukung tugas profesinya.

Menyimak perjuangan dan berbagai inspirasi yang telah mereka ciptakan menunjukkan bahwa, para penulis benar-benar menjadikan pengalaman sebagai guru yang berharga. Mereka adalah sosok yang jeli mengelola pengalaman dengan bijak, sehingga menjadikannya dirinya pribadi yang memiliki kapasitas, kapabilitas dan kualitas yang mumpuni.

Pribadi yang selalu mengupgrade diri dilandasi keterbukaan hati dalam menimba pengetahuan dan pengalaman dari berbagai sumber. Pribadi yang memiliki kualitas diri, yang tidak hanya berguna bagi diri sendiri, namun juga orang lain dan lingkungannya terkhusus di tempat mereka mengajar.

Tulisan dalam buku ini layak dijadikan sumber inspirasi serta pembuka cakrawala akan hakikat tugas seorang guru. Guru adalah sosok yang multi tasking. Tugasnya tidak hanya mengajar atau berkutat dengan masalah sekolah. Guru mampu memposisikan dirinya sebagai sosok yang berguna baik di dalam maupun di luar sekolah. Mampu menjalankan tugas-tugas kependidikan maupun non kependidikan. Nyata dalam kerja dan inspiratif dalam setiap tindakannya.

Buku ini menjadi awal dimulainya proses belajar dengan menulis (learning by writing). Oleh karenanya, saya berharap akan lahir buku-buku selanjutnya yang mampu menunjukkan jati diri seorang guru sebagai sosok yang inspiratif, menjadi idola dan berintegritas. Guru yang benar-benar mampu mengejawantahkan konsep Ki Hajar Dewantara, ‘Ing Ngarsa Sung Tuladha,  Ing Madra Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani”.

Akhirnya saya ucapkan selamat kepada Dra. Ika Lilis Herpianti Sutikno, SH., bersama rekan-rekan peserta WIT 2020 yang telah berhasil menerbitkan buku inspiratif ini. Teruslah berjuang memajukan bangsa dengan karya-karya hebat lainnya. Teruslah menginspirasi karena guru yang hebat adalah guru yang inspiratif.

Previous Post
Next Post

0 komentar: