KATA PENGANTAR
Sebuah
pepatah Arab menyatakan Jarib wa
laahidzhtakun a’arifan (Cobalah dan perhatikanlah, niscaya kau jadi orang yang
tahu). Terkadang dalam mempelajari sesuatu, orang terlalu banyak berfikir. Akibatnya,
selain terpenjara oleh hal-hal teoretis, juga menjadikan seseorang kehilangan
arah bertindak serta menghabiskan energi yang tidak perlu.
Mindset
banyak berpikir sudah saatnya dirubah menjadi mindset mencoba dan memperhatikan. Mengapa? Karena dari aktivitas
mencoba dan memperhatikan maka apa yang kita ketahui lebih implementatif, tidak
sekedar teoritis. Aktivitas
mencoba dan memperhatikan pun harus dilaksanakan sepenuh hati.
Saat
sesuatu dilaksanakan sepenuh hati, maka akan membawa nikmat dalam hati. Bahkan
mampu meresapkan makna mengantarkan jiwa menggapai tujuan yang hakiki. Pada
akhirnya dapat melahirkan pribadi yang mempunyai banyak inspirasi. Sebab, sejatinya
inspirasi tidak hanya sekedar teori tetapi tindakan nyata.
Inspirasi
dapat berasal dari mana saja, di mana saja, kapan saja dan dari segala
aktivitas apa saja yang dijalani. Ia hadir dan meresap di setiap lorong waktu,
mengisi setiap celah relung jiwa, bergerak dinamis melalui aliran sungai
logika, dan memenuhi luasnya samudera hati.
Bagi
seorang guru, inspirasi merupakan hal yang sangat penting dimiliki. Iskandar Agung,
seorang Raja Makedonia yang hidup pada 356-323 SM pernah berkata, "Apakah guru itu? Kukatakan padamu: guru bukanlah
seseorang yang mengajari sesuatu, tapi seseorang yang menghilhami murid agar
membangkitkan yang terbaik dari dalam dirinya untuk menemukan apa yang
telah ia ketahui." Perkataan tersebut menyiratkan bahwa seorang
guru tidak cukup hanya mengajar,
namun mampu menginspirasi peserta didiknya.
Guna
mewadahi
inspirasi para guru, brand kecantikan Wardah menyelenggarakan Program
Wardah Inspiring Teacher (WIT) 2020. Sebuah program yang bertujuan memberikan
apresiasi kepada para guru inspiratif hasil rekomendasi dari siswa maupun
masyarakat umum. Bentuk apresiasi yang diberikan berupa pelatihan dengan narasumber
para pakar pendidikan.
Harapan
dari Program WIT adalah meningkatkan kapabilitas para guru, termasuk 15 penulis
dalam buku “Memberi Inspirasi Untuk Negeri
(Antologi Kisah WIT 2020 dalam KELAS WAG MBI Bersama Bunda Lilis Sutikno)”.
Para penulis buku ini adalah peserta WIT Tahun 2020 yang berhasil
lolos seleksi dan telah menjalani beberapa
tahap pelatihan.
Membaca
isi buku secara keseluruhan menyiratkan bahwa para penulisnya adalah sosok guru
inspiratif, sehingga layak dijadikan inspirasi. Mereka adalah guru yang jeli
menyikapi keadaan dan tak henti untuk terus belajar dan mengupdgrade diri.
Belajar dengan melihat (learning by
seeing), belajar dengan mendengar (learning
by hearing) dan belajar dengan mencoba (learning
by trying). Selanjutnya mereka memaknai dan mengimplementasikan
apa saja yang sudah diperoleh guna
mendukung tugas profesinya.
Menyimak perjuangan dan berbagai
inspirasi yang telah mereka ciptakan menunjukkan bahwa, para
penulis benar-benar menjadikan pengalaman sebagai guru yang berharga. Mereka
adalah sosok yang
jeli mengelola pengalaman dengan bijak, sehingga menjadikannya dirinya pribadi yang
memiliki kapasitas, kapabilitas dan kualitas yang mumpuni.
Pribadi
yang selalu mengupgrade diri dilandasi keterbukaan hati dalam menimba
pengetahuan dan pengalaman dari berbagai sumber. Pribadi yang memiliki kualitas
diri, yang
tidak hanya berguna bagi diri sendiri, namun juga orang lain dan lingkungannya terkhusus di tempat mereka mengajar.
Tulisan dalam buku ini layak dijadikan
sumber inspirasi serta pembuka cakrawala akan hakikat tugas seorang guru. Guru
adalah sosok yang multi tasking. Tugasnya tidak hanya mengajar atau
berkutat dengan masalah sekolah. Guru mampu memposisikan dirinya sebagai sosok
yang berguna baik di dalam maupun di luar sekolah. Mampu menjalankan tugas-tugas
kependidikan maupun non kependidikan. Nyata dalam kerja dan inspiratif dalam
setiap tindakannya.
Buku ini menjadi awal dimulainya
proses belajar dengan menulis (learning by writing). Oleh karenanya,
saya berharap akan lahir buku-buku selanjutnya yang mampu menunjukkan jati diri
seorang guru sebagai sosok yang inspiratif, menjadi idola dan berintegritas.
Guru yang benar-benar mampu mengejawantahkan konsep Ki Hajar Dewantara, ‘Ing
Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madra Mangun
Karsa, Tut Wuri Handayani”.
Akhirnya saya ucapkan selamat kepada
Dra. Ika Lilis Herpianti Sutikno, SH., bersama rekan-rekan peserta WIT 2020
yang telah berhasil menerbitkan buku inspiratif ini. Teruslah berjuang
memajukan bangsa dengan karya-karya hebat lainnya. Teruslah menginspirasi
karena guru yang hebat adalah guru yang inspiratif.
0 komentar: