MENJADI PENULIS DARI NOL
N – IAT
Melakukan
sesuatu kegiatan tanpa ada niat maka pelakunya tidak akan memiliki semangat.
Dia akan dihinggapi rasa enggan, malas dan bahkan tidak mau untuk melakukan
termasuk aktivitas menulis. Seseorang yang tidak ada niat untuk menulis maka
dia tidak akan menulis, bahkan memulainya pun tidak.
O – RIENTASI
Melakukan
aktivitas apapun harus bertujuan, tak terkecuali menulis. Tanpa tujuan yang
jelas maka kegiatan tidak akan memiliki arah, dan jika tak berarah maka akan membuang
waktu dan energi. Saat kita memutuskan untuk menulis, harus jelas orientasinya.
Misal tujuan kita menulis untuk mendapatkan poin kenaikan pangkat, maka kita
harus menulis karya ilmiah.
L – ITERASI
LI-HAT.
Literasi umumnya diidentikkan dengan membaca. Agar dapat membaca dengan baik
maka harus melihat apa yang dibaca. Bacaan tidak harus berupa buku. Apa saja
yang kita lihat itulah bahan bacaan, misalnya kejadian langsung yang kita
lihat, berita di televise, berita di media digital, dan sebagainya
TE-LAAH.
Setelah kita lihat maka perlu kita telaah dari berbagai sudut pandang agar kita
mendapat keleluasaan dalam mengembangkan ide. Seseorang bisa menelaah
terjadinya bencana banjir, misalnya dari sudut pandang perilaku manusi, memang
karena faktor alam, atau dari aspek religious sebagai peringatan dari Sang
Pencipta.
RA-SAKAN.
Setelah ditelaah, akan banyak cabang ide yang dapat dijadikan bahan tulisan.
Namun jika kita ikuti semua cabang, yakinlah justru tulisan tidak akan pernah
selesai. Untuk itu dalam memilih ide perlu dirasakan kira-kira mana yang akan
dikembangkan. Usahakan pada tahap awal untuk merasakan hal yang paling menarik
bagi kita untuk menuliskannya. Jika sudah berproses menjadi mahir, dapat keluar
dari zona nyaman dengan ide-ide yang menantang dan up to date.
0 komentar: