BUNDA LILIS SUTIKNO :
SANG PENDEKAR MENULIS INSPIRATIF DARI
NTT
Oleh : Eko Daryono
Menjelang
magrib, Rabu 29 Juli 2020, udara malam mulai terasa menusuk tulang. Maklum saya
tinggal di lereng pegunungan Lawu. Namun rasa dingin itu justru mengobarkan
semangat untuk menanti pukul 19.00 WIB. Itulah saat saya menimba ilmu Menulis
Gratis Bersama Omjay pertemuan ke-26. Semenjak pertemuan pertama, kegiatan
menulis Om Jay selalu menghadirkan nara sumber para penulis hebat yang
menginspirasi. Tak terkecuali nara sumber malam hari ini yang tinggal nun jauh
dimata namun dekat dihati. Maklum saya tinggal di pinggiran Kabupaten
Karanganyar, Jawa Tengah sedang beliau tinggal di Kupang, Nusa Tenggara Timur.
|
Nara
sumber malam ini adalah sosok perempuan tangguh yang pada 11 Maret 2020 lalu
genap berusia 51 tahun. Beliau layak dijuluki sang pendekar menulis inspiratif
dari NTT berkat perjuangan dan kegigihannya. Perempuan bernama lengkap Dra.
Lilis Ika Herpianti Sutikno, SH ini memang tak kenal menyerah dalam setiap
perjuangannya mengabdi untuk negeri ini.
|
Betapa
berat terasa saat beliau harus rela naik truk proyek, menapaki jalan berliku dan terjal, menyeberang sungai
berkali-kali, bahkan hingga jatuh bangun dalam perjalanan demi tiba di
tempat tugas tepat waktu. Hal itu tergambar jelas dalam history beliau yang dibagikan melalui jejaring Facebook. Tiga foto bersumber dari history FB beliau ini bisa menjadi gambaran tantangan alam yang harus dihadapi dalam menjalankan tugas.
Layak rasanya apabila beliau menjadi guru yang inspiratif. Untuk mewujudkannya, saya mengajak para pembaca memberikan dukungan kepada beliau dalam ajang Wardah Inspiring Teacher 2020 dengan memberikan like dan komen di https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=3278595272207513&id=100001712161927.
Sosok
yang meneladani Rasulullah SAW ini, memiliki tekad kuat dilandasi niat
beribadah dalam hidupnya. Alhasil semua rintangan dalam menjalani tugas dan
profesinya dapat dilalui hingga mengantarkan beliau sukses seperti sekarang
ini. Padahal sempat terlintas keinginan untuk pulang kampung ke Jawa. Namun
niat itu urung terlaksana berkat Diklat Budi Pekerti di Jakarta, yang
menguatkan jiwa beliau untuk mengabdi di NTT. Saat ini, beliau menekuni profesi
sebagai guru mata pelajaran PPKn jenjang SMP di SMP Negeri 2 Nekamese. Selain
itu, beliau juga seorang instruktur Provinsi Nusa Tenggara Timur, narasumber literasi
daerah perbatasan, penulis dan editor buku.
Bunda
Lilis Sutikno, sebutan akrab beliau, mempunyai pegangan hidup yang luar biasa
khususnya dalam menulis. Beliau berprinsip bahwa “Apapun yang Allah berikan kepada kita syukuri, dan nikmati itu sebagai
anugerah terindah dari Allah untuk kita. Lalu lukiskan keadaan apapun yang
Allah berikan kepada kita dalam goresan pena kita. Suatu saat goresan pena itu
akan membekas pada sanubari dan menjadi sejarah indah bagi generasi kita”. Sepenggal
paragrap yang membangkitkan semangat para peserta untuk terus menulis dan
menulis sebagai langkah menorehkan sejarah bagi generasi yang akan datang.
Alumnus IKIP
PGRI Surabaya dan Universitas Wijaya Putra Surabaya yang rendah hati ini, masih
merelakan waktu berbagi ilmu dalam kelas menulis gratis bersama Om Jay. Melalui
paparannya, Bunda Lilis menyajikan materi Menulis Inspirasi. Pada awal
pemaparannya, disajikan kalimat motivasi yang menginspirasi sekaligus
mencerminkan apa yang sudah beliau lakukan yaitu “LANGKAH SERIBU diawali dari LANGKAH PERTAMA”. Hal itu
menyiratkan bahwa langkah pertama merupakan pondasi bagi langkah-langkah
selanjutnya.
Terkait dengan menulis, maka langkah pertamanya
adalah memulai menulis. Agar dapat menulis terarah maka perlu mengenal jenis
tulisan. Sesuai paparan Bunda Lilis, jenis tulisan ada dua yaitu prosa dan
puisi. Prosa merupakan tulisan bebas yang mencakup prosa fiksi (misalnya roman, novel, cerpen) dan prosa non fiksi (misalnya kisah inspirasi, buku pelajaran).
|
|
BUKU INSPIRASI
karya Lilis Sutikno
|
Merubah PTK Menjadi Buku
|
Contoh Tulisan Non Fiksi
Selanjutnya pengertian puisi adalah karya sastra yang merupakan ungkapan atau
curahan perasaaan penyair yang dibuat dengan bahasa yang indah dan di dalamnya mengandung makna, irama, rima, matra serta bait. Puisi juga bisa menginspirasi
seseorang untuk berubah menjadi lebih baik seperti terkisahkan dalam puisi Bunda Lilis yang berjudul
“Sajadah Panjang”. Oleh karenanya, menurut beliau “MENULIS adalah LUAPAN RASA CINTA YANG TAK SAMPAI”.
Contoh Buku
Puisi : Antologi Puisi
Pengetahuan
mengenai jenis tulisan di atas penting untuk diketahui agar calon penulis dapat
membangun pondasi awal tentang jenis tulisan apa yang hendak dibuat. Bunda Lilis
sendiri mencontohkan banyak menulis prosa non fiksi berupa kisah inspirasi
perjuangan pribadinya. Bukankan ini juga banyak dilakukan oleh penulis yang lain?
Memang benar, namun pemilihan sosial media facebook yang menjadi pembedanya.
Kebanyakan penulis lebih fokus menggunakan blog, namun Bunda Lilis banyak
membagi kisah melalui facebook. Kumpulan kisah inspirasi tersebut akhirnya
menjadi sebuah buku best seller berjudul
“Guru adalah Inspirasi”.
Sebenarnya
menulis itu mudah, namun tidak mudah memang untuk mulai menulis. Untuk memulai
menulis, seseorang harus memiliki inspirasi. Dengan pengalamannya menjadi
penulis dan editor, Bunda Lilis membagikan tips “9 Cara Mencari dan Mendapatkan Inspirasi Menulis” sebagai
berikut :
1. Membaca Postingan pada Bloger
Para bloger amatir hampir tidak
peduli dengan pembaca.
Kebanyakan dari mereka menulis sesuai kata hati sehingga tulisannya benar-benar alami dan jenius. Membaca postingan para bloger tersebut dapat
menjadi sumber inspirasi. Oleh karenanya, bloger yang rajin blogwalking tidak akan pernah kehabisan
inspirasi.
2. Membaca Buku Penulis Terkenal
Harta karun bagi penulis adalah karya-karya tulis yang dihasilkannya. Membaca buku-buku tersebut akan ditemukan kata-kata jenius, atau sesuatu yang ingin
dicantumkan dalam
postingan, sehingga
memunculkan gambaran baru untuk berkreasi. Bunda Lilis mencontohkan beberapa kata
jenius dari hasil membaca buku penulis terkenal seperti kata mutiara berikut
ini :
·
Ikatlah ilmu dengan menulis (Ali Bin Abi Thalib ra)
·
Ikatlah
ilmu dengan tulisan (HR Al Hakim)
·
Jika
kau bukan anak raja maka menulislah (Imam Al Ghazali)
·
Kesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang
lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang lain pandai
(Pramoedya Ananta Toer)
·
Mulailah
dengan menuliskan hal-hal yang kau ketahui. Tulislah tentang pengalaman dan
perasaanmu sendiri (J.K. Rowling)
3. Menuliskan Pengalaman Selama
Seharian
Menyimak
kutipan J.K Rowling di atas dapat menjadi inspirasi bahwa sesuai yang mudah
untuk dituliskan adalah pengalaman dan perasaaan sendiri, seperti yang
dilakukan kebanyakan orang dengan menulis dalam buku diary. Asalkan dapat
memilih pengalaman yang menarik dalam diary, dan disajikan dengan cerita yang
menarik pula maka pengalaman selama seharian dapat menjadi buku yang keren.
Tentunya dibutuhkan timing yang tepat
untuk menulis pengalaman tersebut, bisa pada malam harinya atau keesokan
subuhnya. Pada prinsipnya bahwa tidak ada ide buruk
dari apa yang telah kita kerjakan selama sehari. Kebiasaan ini sekaligus melatih kepekaan untuk
menulis setiap hari dan menulis tentang kehidupan
sehari-hari.
4. Membuka Tabungan Ide
Menurut saya, manusia tidak akan
kehabisan ide selama dirinya masih bernyawa. Demikian halnya dengan penulis, mestinya juga mempunyai tabungan ide. Mengapa demikian? Terkadang ada momen penulis sulit menemukan inspirasi. Saat hal itu terjadi, maka
tabungan ide akan menjadi
penyelamat. Sangat
penting bagi seorang penulis untuk menabung ide secara konsisten setiap hari, sehingga siap digunakan
kapan pun saat dikehendaki. Dengan memiliki tabungan ide, penulis lebih tenang untuk
menjalani kehidupan menulisnya. Hal yang harus diingat bahwa tabungan ide baru digunakan ketika
keadaan mendesak misalnya diburu deadline penulisan. Tabungan ide harus tetap dirahasiakan.
Jangan mudah mengobral tabungan ide sebab ide mahal harganya. Jadi, mulailah untuk mengumpulkan tabungan
ide dengan mencatat apapun ide yang
terbersit dan didokumentasikan
dengan baik.
5. Menulis Bebas
Menulis bebas adalah menulis tanpa
mengkhawatirkan editing atau tanda baca atau apapun sehingga penulis terasa lepas dari
benar-benar menulis (Jeff Goins). Penulis
dapat menuliskan apapun yang ada dalam
pikirannya secara bebas dan
tanpa aturan. Melalui kegiatan
ini penulis kadang akan menemukan ide terbaik yang selama ini tersembunyi di alam pikirannya. Bahkan melalui produk menulis bebas berupa teks kasar dapat menjadi
sumber inspirasi bagi penulis.
6. Membaca Postingan-Postingan
Lama Hasil Tulisan Sendiri
Membaca ulang postingan lama yang
pernah ditulis dimaksudkan untuk menemukan kekurangan atau informasi yang belum komplit dari postingan tersebut. Jadi muncullah inspirasi untuk menulis postingan
baru guna melengkapi
postingan yang sudah ada. Hal
itu akan membuat konten blog yang
dibuat bisa lebih lengkap.
Membaca sambil mereview ulang postingan lama harusnya dibiasakan secara rutin
tidak hanya saat mencari inspirasi, namun juga karena aspek efektivitas dalam
mengembangkan ide. Bukanlah hal yang tabu untuk menulis kembali berdasarkan
postingan-postingan yang sudah terlebih dahulu terbit. Syaratnya tidak boleh plagiat.
7. Tutup Pintu (Lupakan Hal Negatif
tentang Draf Kasar)
Terkadang penulis dilanda rasa takut
jika tulisannya jelek di mata orang lain. Hal itu akan berdampak pada ketidakfokusan dan pesimis dalam membuat hasil tulisan. Teknik untuk mengatasinya menurut Bunda Lilis dengan mengutip pendapat Stephen King adalah menulis draft
kasar dengan pintu tertutup dan kemudian merevisi dengan pintu terbuka. Maksudnya penulis harus melupakan hal
negatif yang mungkin dipikirkan orang lain
(pembaca) ketika menyelesaikan draft pertama. Melalui cara ini pula inspirasi akan mengalir dengan sendirinya.
8. Mendengarkan Suara Pembaca
Kegunaan terbesar dari komentar dari pembaca postingan
kita di blog atau media sosial lainnya adalah kita dapat mengetahui
respon atau tanggapan konsumen atas karya kita. Komentar
atau tanggapan tersebut bisa jadi menjadi sumber inspirasi meskipun tidak
terlalu membantu. Namun demikian sebagian kecil komentar seperti masukan atau kritikan terkadang dapat memicu kita
untuk membuat postingan baru.
9. Pastikan Kita Bahagia
Rasa bahagia merupakan kunci agar
tulisan kita berkualitas. Apabila tidak merasa
bahagia dalam menulis,
sepertinya belum layak disebut penulis
sekalipun sudah menelurkan banyak karya. Oleh karena itu, sudah
seharusnya kita menulis sesuatu yang membuat kita
senang, misalnya menulis tentang
passion-passion kita. Jadi, kebahagian
merupakan jaminan produktivitas. Bagaimana
agar bahagia saat menulis? Banyak berdoa karena dalam doa ada
kekuatan yang luar biasa
berupa pancaran kekuatan tulisan
yang tembus kepada hati pembaca.
Selain
mendapatkan berbagai macam ilmu, dari pengalaman Bunda Lilis banyak inspirasi yang
patut diteladani. Pengalaman hidup beliau yang inspiratif adalah sebagai
berikut :
1.
Kedisiplinan adalah kunci utama dalam melaksanakan
pengabdian
Bunda Lilis mengajarkan bahwa kondisi alam bukanlah
rintangan untuk mengabdi menjadi guru, nara sumber, pegiat literasi dan penulis.
Berbagai cara beliau tempuh agar selalu menepati jam dinasnya. Kedisiplinan
dalam menuliskan pengalaman dalam mengabdi tersebut di facebook juga menuahkan
buku best seller.
2.
Sebaik-baik
manusia itu adalah yang hidupnya selalu bermanfaat untuk orang lain
Hal inilah yang membuat Bunda Lilis tetap bertahan
mengabdikan diri di NTT. Mengabdi untuk mengajar kaum perempuan yang tidak bisa membaca
dan menulis. Tak jarang beliau harus meluangkan waktu belajar ekstra bersama para ibu-ibu di rumah mereka dengan sistem jemput bola jika tak mau datang ke pusat
belajar.
3. Niatkan
semua pekerjaan kita di dunia ini untuk ibadah kepada Allah semata, dan
mengharapkan ridho Allah semata
Bunda Lilis menemukan bahwa banyak guru di perbatasan
yang memandang keinginan
menulis sebagai sesuatu
yang berat. Demi merubah paradigma tersebut, beliau secara ikhlas menjadi inspirator bahwa menulis itu mudah, dengan membantu
mencarikan penerbit
yang murah. Beliau telah membuktikan bahwa kesulitan apapun yang
dihadapi saat disandarkan kepada Allah maka akan mudah terurai. Seperti halnya
saat menghadapi deadlock, hilangnya
motivasi, semangat dalam menulis dan sebagainya.
4. Tumbuh kembangkan rasa percaya diri dalam menulis
Seorang penulis harus memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Terkadang
ia harus cuek dengan apa yang nanti akan dikatakan pembacanya. Hal itu akan
membuatnya selalu berada dalam suasana positive
thinking. Suasana tersebut akan membuat penulis bahagia sehingga karya
tulisannya akan berkualitas.
5. Bangkitkan self
motivation dalam menulis
Motivasi yang bersumber dari diri sendiri merupakan
hal yang sangat penting bagi penulis. Bunda Lilis mencontohkan self motivation sebagai seorang penulis yaitu
“Rasa ingin hidup
tak akan mati. Sebab
seorang penulis itu tidak akan pernah mati. Suatu
saat jika saya telah tiada, rekam jejak saya terus ada”. Karya yang dihasilkan dari menulis akan menjadi bukti
sejarah bahwa kita pernah hidup dan menginspirasi generasi selanjutnya.
6. Bangun partnership
atau jejaring dengan siapa saja
Manusia adalah makhluk sosial yang butuh orang lain.
Maka dari itu, barang siapa menanam kebaikan maka dia akan beroleh kebaikan
pula. Hal itu sudah dibuktikan oleh Bunda Lilis. Buku beliau dapat menjadi best seller karena mengoptimalkan jejaring yang beliau rintis berkat kebaikan hati
dalam berbagai ilmu. Jejaring mulai dari Kepala Dinas, sanak saudara atau teman
yang berada di daerah/Negara lain, serta jejaring relasi dari alumni yang
pernah diajar beliau. Melalui jejaring tersebut buku Bunda Lilis tersebar di
berbagai wilayah di Indonesia, negara-negara Asean, Tiongkok bahkan hingga
Denmark.
Pada
penghujung pertemuan, Bunda Lilis menyampaikan pesan sekaligus sebagai pengobar
semangat saya sebagai penulis pemula dengan untaian kata-kata sebagai berikut :
1. Menulis
semudah ceplok telur, maka
menulislah
2. Menulis
adalah luapan rasa cinta yang tak sampai, maka
menulislah agar cinta itu tersampaikan dengan baik melalui tulisan kita
3. Jika
kita menulis dengan hati dan berdoa dengan hati,
maka buku kita akan sampai di hati
pembaca dengan hati pula.
4.
Menulislah, sebab seorang penulis tidak pernah mati
Memperhatikan
apa yang sudah dikerjakan serta disampaikan oleh Bunda Lilis, menulis memang
bisa semudah ceplok telur asalkan dilakukan secara konsisten. Bunda Lilis,
memberdayakan face book untuk
menuliskan berbagai kisah pengalaman yang sudah beliau kerjakan. Memang semudah
menceplok telur, karena tinggal menuliskan diary
pengalaman terbaik atau yang paling berkesan di FB. Meskipun tidak butuh bakat
khusus, tapi konsistensi sangat diperlukan agar dapat melahirkan buku.
Membaca
berbagai story beliau di FB, memang dibutuhkan
jiwa yang lebih dari sekedar ungkapan otot
kawat balung wesi. Keikhlasan dan semangat pengabdian yang luar biasa telah
mengangkat derajat beliau pada level yang berbeda. Layak jika pada akhirnya,
berbagai pengalaman yang terekam di story
FB tersebut menjadi buku best seller.
Pemilihan FB sebagai media menulis juga bagian dari kejelian Bunda Lilis menemukan
segmentasi menjadi “penulis yang berbeda”. Apa alasannya? Karena kebanyakan
penulis lebih suka ngeblog.
Akhirnya, menulis…..menulis….
menulis….menulislah….generasi yang akan datang sudah menunggu rekam jejak kita
semasa hidup.
Lereng Lawu, 2 Agustus 2020
Email penulis :
masdaryono1275@gmail.com