Pembelajaran Jarak Jauh yang Efektif
dan Menyenangkan Berbasis Integrasi Life
Skill
Sebelum
dikumandangkannya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 75 tahun yang lalu, the founding
father Indonesia telah merumuskan empat tujuan Negara. Tujuan yang termaktub
dalam Pembukaan UUD 1945 tersebut salah satunya adalah mencerdaskan kehidupan
bangsa. Pendidikan merupakan salah satu upaya mewujudkan tujuan tersebut.
Seiring berjalannya waktu, pendidikan di Indonesia mengalami berbagai dinamika seperti
perubahan kurikulum hingga arah orientasi pendidikan itu sendiri.
Dinamika
yang akhirnya menuntut adaptasi pendidikan di Indonesia adalah pandemi Covid-19.
Pandemi telah merombak segala aspek kehidupan global, termasuk bidang
pendidikan. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengambil
langkah responsif melalui Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat
Penyebaran Covid-19 dan kebijakan teknisnya.
Salah
satu kebijakan yang diatur dalam surat edaran tersebut adalah proses belajar
dari rumah. Pelaksanaanya melalui pembelajaran dalam jaringan atau lebih
dikenal dengan jargon PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). Praktiknya, PJJ tidak
berjalan efektif dikarenakan guru kurang menguasai IT, keterbatasan gawai yang
dimiliki siswa, ketidakmampuan menyediakan kuota data, hingga belum meratanya
jaringan internet. Mengingat sifatnya dadakan, maka guru menggunakan aplikasi yang
familiar seperti whatsapp untuk mengirim tugas. Hasilnya justru membuat siswa terbebani
dengan banyak tugas. Jargon PJJ pun berubah makna menjadi Penugasan Jarak Jauh.
Memasuki
tahun pelajaran baru 2020/2021, PJJ semestinya bisa dilaksanakan lebih
terencana. Alasan gagap
teknologi, tidak punya kuota data, sulit jaringan dan alasan lain yang
menghambat pelaksanaan PJJ semestinya dapat terurai secara bertahap. Pemerintah juga tidak tinggal diam dengan penyediaan kuota menggunakan dana BOS hingga
penyediaan web aplikasi gratis.
Orientasi
PJJ mengacu SE Mendikbud Nomor 4/2020 adalah memberikan pengalaman belajar yang
bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian
kurikulum. Orientasi tersebut seharusnya membawa guru pada desain pembelajaran
yang efektif dan menyenangkan. Istilah efektif mengacu pada ketercapaian tujuan
yang direncanakan. Menyenangkan apabila dilaksanakan secara santai, fleksibel,
tidak membebani, menarik dan memotivasi siswa.
PJJ
yang terjebak pada orientasi penyampaian knowledge, berdampak pada proses pembelajarannya tidak efektif. Siswa
lebih mudah bosan, apalagi jika knowledge
itu berifat searah dan dikirim dalam bentuk file atau rekaman. Guru tidak dapat
mengontrol apakah siswa benar-benar membaca atau memperhatikan. Sekalipun disampaikan
melalui zoom, rasanya apabila hanya
mengacu knowledge lama kelamaan akan
bosan.
Belajar
dari rumah yang efektif dan menyenangkan dapat diciptakan dengan
mengintegrasikan materi dengan life skill
siswa. Melalui integrasi life skill, siswa
diarahkan untuk menemukan knowledge. Tentu
saja life skill tersebut harus
didesain guru sesuai materi pembelajaran yang sedang diajarkan. Misalnya saat mengajarkan
materi pertumbuhan tanaman, siswa ditugaskan menanam kecambah dengan bantuan
informasi di Youtube. Selanjutnya siswa mendokumentasikan atau membuat video
rekaman hasil kerjanya. Guru memberikan feedback
dan penguatan atas apa yang telah dilakukan oleh siswa. Guru dapat menyediakan
kanal youtube untuk menampung hasil karya siswa tersebut.
Guru
antar mata pelajaran dapat berkolaborasi, misalnya menugaskan siswa mengamati
peristiwa alam sekitar (IPA). Hasil pengamatannya dibuat dalam bentuk karangan deskripsi
(Bahasa Indonesia) dan ditulis menggunakan Ms-Word
(Informatika). Secara tidak sadar ada banyak tugas yang diberikan kepada siswa,
namun karena terintegrasi jadi menyenangkan. Tentunya pemberian stimulasi tugas
yang menantang tetap perlu dilakukan misalnya menggunakan aplikasi kahoot! dan quizzes, serta pemberian ice
breaking sehingga tidak menghilangkan “roh” suasana pembelajaran itu
sendiri.
Kolaborasi
kegiatan asynchronous (online tidak langsung) dan synchronous (online langsung) juga akan membuat PJJ
berjalan efektif. Pemilihan timing
kapan dilaksanakan kegiatan tersebut harus
didesain dengan tepat. Tujuannya siswa dapat belajar efektif, orang tua dapat
mendampingi dan tidak terlalu terbebani dengan kuota internet. Pelaksanaan kegiatan
asynchronous butuh kesepakatan
mengenai media daring yang digunakan (rekaman video, youtube, google classroom). Demikian pula kegiatan
synchronous juga butuh kesepakatan kapan
waktu (hari/tanggal/jam) dan jenis medianya (google meet, zoom, video call).
Konsep
efektif dan menyenangkan tidak hanya menyasar siswa, namun juga orang tua. Orang
tua sebagai pendamping akan merasa terbantu dengan pembelajaran yang diciptakan
oleh guru. Selain itu, orang tua yang memang bukan ahlinya mengajar dapat
melakukan pendampingan secara efektif. Pembelajaran yang diintegrasikan life skill juga dapat membantu proses pembentukan
character building siswa. Apabila orang tua merasakan manfaat
dari PJJ, rasanya menyediakan kuota bukanlah sesuatu yang sulit demi masa depan
pendidikan anak-anaknya.
Masa
perjuangan menanamkan semangat pantang menyerah menghadapi para penjajah. Kini
saatnya kita kobarkan semangat pantang menyerah untuk mengadaptasi perubahan dunia
pendidikan akibat pandemi Covid-19, demi membangun Indonesia yang lebih maju.
Dirgahayu Negeriku…Merdeka Bangsaku…Jayalah Indonesia Raya…. Merdeka!!!!
Tags:
Coretan Digital
peserta lomba blog nomor 55
BalasHapusTerima kasih Omjay
BalasHapusTerimakasih pak, tulisannya memberi semangat kami utk bisa beradaptasi... Dan tetap bisa memberikan yg terbaik utk masa depan bangsa.
BalasHapusTerima kasih Pak, semoga kita terus eksis mencerdaskan anak bangsa
HapusThanks Mr. Eko untuk tulisan yang sangat inspiratif n memotivasi kami untuk segera move on ke peningkatan kemampuan diri dlm rangka pelayanan terbaik bagi siswa siswi generasi penerus bangsa di masa pandemi ini.
BalasHapusTerima kasih. Mari bersama wujudkan pendidikan yang lebih maju
HapusSangat inspiratif
BalasHapusSangat inspiratif
BalasHapusTerima kasih. Baru belajar memahami bahwa mindset kita harus berubah untuk mengadaptasi keadaan
HapusSip pak Eko...sangat mencerahkan n memotivasi kami...
BalasHapusTerima kasiha atas semangatnya sampai muncul dua kali komen.
HapusTrims Pak Eko, Tulisannya menginspirasi kami untuk tetap mendidik dan mencerdaskan siswa ditengah pandemi COVID 19.
BalasHapusTerima kasih juga Pak. Mudah2an Pandemi cepat berlalu sehingga pembelajaran daring dapat dijadikan sarana meningkatkan kualitas luring
HapusLuar biasa menginspirasi tulisannya, Pak.
BalasHapusTerima kasih Cikgu Tere..
HapusMantap...mengalir dan inspiratif
BalasHapusTerima kasih Pak.. Mudah2an bisa memotivasi saya lebih banyak menulis
HapusMantap tulisannya memberikan pencerahan untuk kita sebagai insan pendidik
BalasHapusTerima kasih.. Mari terus berkarya ditengah pandemi
HapusTulisannya sangat menginspirasi Pak..Bagus juga idenya..
BalasHapusTerima kasih atas suportnya Pak/Bu
HapusInspiratif Pak, memang perlu banyak cara untuk mendesain pembelajaran di masa Pandemi.
BalasHapusBenar, jangan sampai kondisi yang sudah susah dibikin semakin susah. Kalau berkenan lain kali meninggalkan alamat blognya biar bisa saling berkunjung.
HapusSiiipp
BalasHapusTerima kasih Pak. Bahagia mendapat suport dari penulis Pulau Dewata. Tulisan Pak Nengah juga sangat menarik.
HapusMantap.
BalasHapusTerima kasih
HapusOpini yang keren dan.menginspirasi
BalasHapusTerima kasih Bunda Kanjeng yang selalu memberikan inspirasi dan motivasi dalam menulis.
HapusTerima kasih pak Eko atas inspirasi yang diberikan agar tetap semangat untuk bisa belajar dan mengajar dengan lebih baik di tengah wabah pandemi covid-19 ini
BalasHapusSama-sama Bu. Mari kita gelorangan semangat 17 Agustus untuk terus berkarya demi kemajuan anak bangsa
HapusTulisan yang menginspirasi. Kolaborasi salah satu keterampilan yang diperlukan di masa global ini. Terima kasih telah berkunjung ke notewiwinwintarsih.blogspot.com 🙏
BalasHapusBenar Bu, rasanya denga bergotong royong maka beban pandemi ini tidak akan terasa membebani. Terima kasih atas kunjungannya
HapusBagus, inspiratif dspat memberi solusi pembelajaran pada masa pandemi seperti saat ini.
BalasHapus