Rabu, 12 Agustus 2020

Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Life Skill

Pembelajaran Jarak Jauh yang Efektif dan Menyenangkan Berbasis Integrasi Life Skill

Sebelum dikumandangkannya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 75 tahun yang lalu, the founding father Indonesia telah merumuskan empat tujuan Negara. Tujuan yang termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 tersebut salah satunya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan merupakan salah satu upaya mewujudkan tujuan tersebut. Seiring berjalannya waktu, pendidikan di Indonesia mengalami berbagai dinamika seperti perubahan kurikulum hingga arah orientasi pendidikan itu sendiri.
Dinamika yang akhirnya menuntut adaptasi pendidikan di Indonesia adalah pandemi Covid-19. Pandemi telah merombak segala aspek kehidupan global, termasuk bidang pendidikan. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengambil langkah responsif melalui Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19 dan kebijakan teknisnya.
Salah satu kebijakan yang diatur dalam surat edaran tersebut adalah proses belajar dari rumah. Pelaksanaanya melalui pembelajaran dalam jaringan atau lebih dikenal dengan jargon PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). Praktiknya, PJJ tidak berjalan efektif dikarenakan guru kurang menguasai IT, keterbatasan gawai yang dimiliki siswa, ketidakmampuan menyediakan kuota data, hingga belum meratanya jaringan internet. Mengingat sifatnya dadakan, maka guru menggunakan aplikasi yang familiar seperti whatsapp untuk mengirim tugas. Hasilnya justru membuat siswa terbebani dengan banyak tugas. Jargon PJJ pun berubah makna menjadi Penugasan Jarak Jauh.
Memasuki tahun pelajaran baru 2020/2021, PJJ semestinya bisa dilaksanakan lebih terencana. Alasan gagap teknologi, tidak punya kuota data, sulit jaringan dan alasan lain yang menghambat pelaksanaan PJJ semestinya dapat terurai secara bertahap. Pemerintah juga tidak tinggal diam dengan penyediaan kuota menggunakan dana BOS hingga penyediaan web aplikasi gratis.
Orientasi PJJ mengacu SE Mendikbud Nomor 4/2020 adalah memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum. Orientasi tersebut seharusnya membawa guru pada desain pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Istilah efektif mengacu pada ketercapaian tujuan yang direncanakan. Menyenangkan apabila dilaksanakan secara santai, fleksibel, tidak membebani, menarik dan memotivasi siswa.
PJJ yang terjebak pada orientasi penyampaian knowledge, berdampak pada proses pembelajarannya tidak efektif. Siswa lebih mudah bosan, apalagi jika knowledge itu berifat searah dan dikirim dalam bentuk file atau rekaman. Guru tidak dapat mengontrol apakah siswa benar-benar membaca atau memperhatikan. Sekalipun disampaikan melalui zoom, rasanya apabila hanya mengacu knowledge lama kelamaan akan bosan.
Belajar dari rumah yang efektif dan menyenangkan dapat diciptakan dengan mengintegrasikan materi dengan life skill siswa. Melalui integrasi life skill, siswa diarahkan untuk menemukan knowledge. Tentu saja life skill tersebut harus didesain guru sesuai materi pembelajaran yang sedang diajarkan. Misalnya saat mengajarkan materi pertumbuhan tanaman, siswa ditugaskan menanam kecambah dengan bantuan informasi di Youtube. Selanjutnya siswa mendokumentasikan atau membuat video rekaman hasil kerjanya. Guru memberikan feedback dan penguatan atas apa yang telah dilakukan oleh siswa. Guru dapat menyediakan kanal youtube untuk menampung hasil karya siswa tersebut.
Guru antar mata pelajaran dapat berkolaborasi, misalnya menugaskan siswa mengamati peristiwa alam sekitar (IPA). Hasil pengamatannya dibuat dalam bentuk karangan deskripsi (Bahasa Indonesia) dan ditulis menggunakan Ms-Word (Informatika). Secara tidak sadar ada banyak tugas yang diberikan kepada siswa, namun karena terintegrasi jadi menyenangkan. Tentunya pemberian stimulasi tugas yang menantang tetap perlu dilakukan misalnya menggunakan aplikasi kahoot! dan quizzes, serta pemberian ice breaking sehingga tidak menghilangkan “roh” suasana pembelajaran itu sendiri.
Kolaborasi kegiatan asynchronous (online tidak langsung) dan synchronous (online langsung) juga akan membuat PJJ berjalan efektif. Pemilihan timing kapan dilaksanakan kegiatan tersebut harus didesain dengan tepat. Tujuannya siswa dapat belajar efektif, orang tua dapat mendampingi dan tidak terlalu terbebani dengan kuota internet. Pelaksanaan kegiatan asynchronous butuh kesepakatan mengenai media daring yang digunakan (rekaman video, youtube, google classroom). Demikian pula kegiatan synchronous juga butuh kesepakatan kapan waktu (hari/tanggal/jam) dan jenis medianya (google meet, zoom, video call).
Konsep efektif dan menyenangkan tidak hanya menyasar siswa, namun juga orang tua. Orang tua sebagai pendamping akan merasa terbantu dengan pembelajaran yang diciptakan oleh guru. Selain itu, orang tua yang memang bukan ahlinya mengajar dapat melakukan pendampingan secara efektif. Pembelajaran yang diintegrasikan life skill juga dapat membantu proses pembentukan character building siswa. Apabila orang tua merasakan manfaat dari PJJ, rasanya menyediakan kuota bukanlah sesuatu yang sulit demi masa depan pendidikan anak-anaknya.
Masa perjuangan menanamkan semangat pantang menyerah menghadapi para penjajah. Kini saatnya kita kobarkan semangat pantang menyerah untuk mengadaptasi perubahan dunia pendidikan akibat pandemi Covid-19, demi membangun Indonesia yang lebih maju. Dirgahayu Negeriku…Merdeka Bangsaku…Jayalah Indonesia Raya…. Merdeka!!!!
Previous Post
Next Post

34 komentar:

  1. Terimakasih pak, tulisannya memberi semangat kami utk bisa beradaptasi... Dan tetap bisa memberikan yg terbaik utk masa depan bangsa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Pak, semoga kita terus eksis mencerdaskan anak bangsa

      Hapus
  2. Thanks Mr. Eko untuk tulisan yang sangat inspiratif n memotivasi kami untuk segera move on ke peningkatan kemampuan diri dlm rangka pelayanan terbaik bagi siswa siswi generasi penerus bangsa di masa pandemi ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih. Mari bersama wujudkan pendidikan yang lebih maju

      Hapus
  3. Balasan
    1. Terima kasih. Baru belajar memahami bahwa mindset kita harus berubah untuk mengadaptasi keadaan

      Hapus
  4. Sip pak Eko...sangat mencerahkan n memotivasi kami...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasiha atas semangatnya sampai muncul dua kali komen.

      Hapus
  5. Trims Pak Eko, Tulisannya menginspirasi kami untuk tetap mendidik dan mencerdaskan siswa ditengah pandemi COVID 19.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih juga Pak. Mudah2an Pandemi cepat berlalu sehingga pembelajaran daring dapat dijadikan sarana meningkatkan kualitas luring

      Hapus
  6. Luar biasa menginspirasi tulisannya, Pak.

    BalasHapus
  7. Balasan
    1. Terima kasih Pak.. Mudah2an bisa memotivasi saya lebih banyak menulis

      Hapus
  8. Mantap tulisannya memberikan pencerahan untuk kita sebagai insan pendidik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih.. Mari terus berkarya ditengah pandemi

      Hapus
  9. Tulisannya sangat menginspirasi Pak..Bagus juga idenya..

    BalasHapus
  10. Inspiratif Pak, memang perlu banyak cara untuk mendesain pembelajaran di masa Pandemi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar, jangan sampai kondisi yang sudah susah dibikin semakin susah. Kalau berkenan lain kali meninggalkan alamat blognya biar bisa saling berkunjung.

      Hapus
  11. Balasan
    1. Terima kasih Pak. Bahagia mendapat suport dari penulis Pulau Dewata. Tulisan Pak Nengah juga sangat menarik.

      Hapus
  12. Balasan
    1. Terima kasih Bunda Kanjeng yang selalu memberikan inspirasi dan motivasi dalam menulis.

      Hapus
  13. Terima kasih pak Eko atas inspirasi yang diberikan agar tetap semangat untuk bisa belajar dan mengajar dengan lebih baik di tengah wabah pandemi covid-19 ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama Bu. Mari kita gelorangan semangat 17 Agustus untuk terus berkarya demi kemajuan anak bangsa

      Hapus
  14. Tulisan yang menginspirasi. Kolaborasi salah satu keterampilan yang diperlukan di masa global ini. Terima kasih telah berkunjung ke notewiwinwintarsih.blogspot.com 🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar Bu, rasanya denga bergotong royong maka beban pandemi ini tidak akan terasa membebani. Terima kasih atas kunjungannya

      Hapus
  15. Bagus, inspiratif dspat memberi solusi pembelajaran pada masa pandemi seperti saat ini.

    BalasHapus